Anis Matta: Perlu Sistem dan Strategi Pertahanan Baru di Era Digital

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta meminta pemerintah Indonesia segera merumuskan sistem dan strategi pertahanan baru di era digital. Hal ini menyangkut keamanan nasional pasca pembobolan 279 juta data WNI di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Sekarang baru kebobolan data BPJS, kita belum kebayang kalau data militer, kepolisian, dan seterusnya itu semua bobol. Ini yang kita belum kebayang," kata Anis Matta dalam Gelora Talk 'Sistem Keamanan Nasional di Era Digital, di Gelora Media Centre, Jakarta, Sabtu (29/5/2021) petang.
Dalam diskusi yang juga dihadiri Menkominfo 2014-2019 Rudiantara, serta pakar intelijen dan keamanan Andi Wijayanto itu, Anis Matta menegaskan, dengan sistem pertahanan baru tersebut, maka akan cepat diketahui kelemahannya dimana, apabila keamanan digitalnya berhasil dibobol.
"Kalau kita bicara keamanan digital, ini hulu masalahnya di mana, kita tidak tahu. Sehingga di sisi pertahanan, kita perlu rumuskan sistem dan strategi pertahanan yang baru, serta independen dalam teknologi seperti," katanya.
Menurut Anis Matta, dalam sistem pertahanan dan keamanan nasional, Indonesia bisa mencontoh China dan Rusia yang paling jarang mengalami kebobolan, karena independen dalam teknologi.
"Mungkin karena kita nggak punya negara yang jadi musuh secara spesifik, kita jadi abai. Musuh kita di era digital, bukan negara, tapi korporasi kecil-kecil. Yang kerjaannya memang ngehack, mencuri data," tegas Anis Matta.
Berita Lainnya
- Yamaha Raih Penghargaan Bergengsi Otomotif Award 2023
- Bikin Jatuh Hati, XSR 155 Ubah Kehidupan Berkendara Konsumen
- Ditikung Elun Musk Sebagai Orang Terkaya Didunia, Jeff Bezos Mundur dari CEO Amazon
- Duh! Warga AS Nggak Bisa TikTok-an dan WeChat-an Mulai Minggu
- Banyak yang Salah, Ternyata Ini Waktu untuk Ganti Oli Mesin Motor
- Dilengkapi Perintah Suara, Intip Kelebihan Wuling Almaz dengan Beragam Fitur Modern