Anwar Beth: Tahun Ini Gedung Bedah Central Siap Beroperasi
PEKANBARU(HR)-Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru, Anwar Beth, mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat.
Bahkan pada tahun ini, pembangunan Gedung Bedah Central (GBC) akan segera dilanjutkan. Bila tidak ada aral melintang, gedung itu bisa dimanfaatkan pada tahun ini juga.
Kepastian tersebut diketahui, setelah Presiden RI menyetujui proses hibah pem-bangunan gedung kepada Pemprov Riau.
"Pembangunan gedung bedah central segera dilanjutkan, ditargetkan akan selesai pada tahun ini juga. Saat ini masih dalam proses lelang, paling tidak bulan Juli ini sudah mulai dikerjakan," ungkapnya, Selasa(14/3).
Menurut Anwar, pihaknya menyambut dengan gembira keputusan presiden itu. Sebab, dengan adanya keputusan itu bisa menjadi dasar hukum untuk melanjutkan pembangunan gedung yang sempat terkendala sejak beberapa tahun terakhir.
Apalagi, GBC sangat dibutuhkan guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Achmad. Sesuai rencana, untuk menuntaskan bangunan berikut fasilitas pendukungnya itu akan menggunakan dana APBD Provinsi Riau sebesar Rp101 miliar.
"Di dalam gedung tersebut berisi ruangan ICU dan ruang bedah yang tentu saja mempermudah sekaligus meningkatkan pelayanan jauh lebih baik. Saat ini, karena gedung itu belum bisa beroperasi, jadwal operasi bisa mencapai jadwal tunggu 3 hingga 6 bulan. Kalau gedung ini selesai, tidak ada lagi yang antre dan bermalam ataupun terlantar menjelang menunggu jadwal operasi. Ketika diputuskan operasi, bisa langsung dilakukan tindakan," katanya lagi.
3 Unggulan
Anwar menyebutkan, ada tiga layanan unggulan yang dimiliki RSUD AA, di antaranya fasilitas radio terapi yang memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita kanker khususnya dan non kanker dengan menggunakan sinar pengion (terapi radiasi). Kedua yakni traumatic center, yang merupakan fasilitas berbasiskan rumah sakit dibentuk untuk memberikan pelayanan komprehensif dalam penatalaksanaan pasien dengan kedaruratan yang disebabkan kecederaan atau trauma.
Sedangkan yang ketiga adalah layanan Kateterasi Jantung (cath lab), yang merupakan suatu tindakan operasi atau bedah minimal dengan pencitraan invasif. Fasilitas ini berfungsi untuk mendeteksi penyakit jantung dengan menguji seberapa baik fungsi jantung, beserta tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
" Untuk tahap ke depan, sesuai dengan visi dan misi, kita juga berencana memberikan layanan lainnya seperti, bayi tabung, dan bedah jantung. Kemudian juga akan meningkatkan kapasitas dengan menambah sebanyak 40 alat cuci darah lagi. Saat ini kapasitas tersedia hanya sebanyak 18 alat. Bila tidak menyalahi hukum, kita akan menggandeng pihak ketiga, dan bila memungkinkan juga akan direncanakan untuk membangun gedung yang baru. Intinya untuk memberikan pelayanan optimal terhadap kesehatan masyarakat"" tutup Anwar. (her)