Belum Ada Tanda-Tanda Pemudik Curi Start di Terminal BRPS Pekanbaru
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Jumlah penumpang yang akan meninggalkan Kota Pekanbaru melalui Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru mengalami penurunan. Hal yang sama juga berlaku untuk penumpang yang tiba di Kota Madani tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A BRPS, Henry Tambunan, Minggu (18/4/2021). Pernyataan Henry itu sekaligus membantah kabar yang menyebutkan adanya peningkatan warga yang 'curi start' mudik jelang libur Idul Fitri 1442 Hijriah melalui terminal tersebut.
"Kalau saya lihat, belum ada kok tanda-tanda warga yang curi start mudik," ujar Henry saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Pernyataannya itu bukan tanpa alasan. Menurut dia, saat ini jumlah penumpang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
"Buktinya jumlah penumpang yang ada sekarang ini aja menurun dari yang biasanya. Baik itu, (penumpang) yang datang, yang berangkat, maupun penumpang lintas," kata dia.
Hal itu sejalan dengan data yang diterima Haluan Riau. Pada Januari 2021, total kendaraan yang datang melalui Terminal BRPS berjumlah 9.478 unit, dan untuk penumpang berjumlah 25.318 orang.
Sementara kendaraan dan penumpang yang berangkat adalah sebanyak 9.298 unit dan 82.663 orang. Lalu pada Februari 2021, total kendaraan dan penumpang yang datang berjumlah 7.836 unit, dan untuk penumpang berjumlah 16.136 orang.
Sedangkan kendaraan dan penumpang yang berangkat adalah sebanyak 7.674 unit dan 62.238 orang.
Berikutnya Maret 2021, total kendaraan dan penumpang yang datang berjumlah 8.400 unit, dan untuk penumpang berjumlah 17.534 orang, dan kendaraan dan penumpang yang berangkat sebanyak 8.224 unit dan 65.827 orang.
Untuk April 2021, total kendaraan dan penumpang yang datang berjumlah 4.437 unit, dan untuk penumpang berjumlah 10.442 orang. Sementara kendaraan dan penumpang yang berangkat adalah sebanyak 4.307 unit dan 38.221 orang. Hal itu tercatat hingga 17 April 2021 kemarin.
"Yang ke arah Sumatra Utara, Sumatra Barat malah menurun. Cuman ada yang sedikit naik, yang ke Jawa. Tapi itu masih hal yang normal," imbuh Henry.
"Tapi saya belum berani mengatakan ada (warga yang curi start mudik), karena kita kan harus tanya dulu kepada penumpang yang bersangkutan," sambungnya menutup.
Diketahui, pemerintah resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021 terhitung sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.
Untuk Riau sendiri, larangan itu tidak berlaku untuk warga yang ingin mudik lokal antar kabupaten/kota se-Provinsi Riau saat Lebaran tahun 2021.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya warga yang nekad meninggalkan dan datang ke Provinsi Riau saat larangan mudik tersebut, pemerintah provinsi bersama instansi terkait akan mendirikan enam posko penyekatan di perbatasan provinsi. Baik itu perbatasan Riau-Sumbar, Riau-Sumut dan Riau-Jambi.
Langka penyekatan itu dalam upaya antisipasi mudik Lebaran, untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.