Warga Desak Jalan Kembung Baru Diperbaiki
BENGKALIS (HR)-Sejumlah warga desa Kembung Baru Kecamatan Bantan, mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan poros desa mereka. Pasalnya, di beberapa titik jalan tersebut mengalami kerusakan cukup parah.
Karena kontur tanah di desa tersebut merupakah tanah gambut, warga berharap perbaikan jalan tersebut bisa diawali dengan penimbunan base. “Seperti jalan dusun Tasik Pematang Duku, sebelum dicor jalan tersebut terlebih dahulu ditimbun dengan base sekitar setahun,” terang Arifin warga setempat.
Jalan poros desa Kembung Baru menjadi jalur utama bagi warga desa Kembung Luar dan Teluk Lancar bahkan sebagian warga Teluk Pambang yang ingin ke kota Bengkalis. Karena lewat jalan pemekaran desa Kembung Luar tersebut lebih dekat dibanding harus melewati jalan desa Muntai-Selatbaru atau Teluk Pambang- Sukamaju-Pematang Duku.
“Ya, saban saya ke Bengkalis saya memang melewati jalan Pancur (Kembung Baru) ketimbang lewat Sungai Raya (Sukamaju) atau Selatbaru, karena lebih dekat lewat Pancur. Tapi, sejak beberapa tahun terakhir jalan poros desa tersebut banyak yang rusak,” ujar Sudin warga Teluk Pambang pula.
Sebelum terjadi pemekaran, jalan desa Kembung Baru memang tidak masuk jalan poros, artinya jalan ini hanya sebatas jalan lingkungan, kendati jalan ini lebih efektif, dekat dan saban bulan ada ratusan ribu butir kelapa dan puluhan ton karet warga yang keluar dari jalan ini.
“Kemarin belum pisah dari Kembung Luar, boleh-boleh saja kita ngomong gitu, sekarang Pancur sudah menjadi desa sendiri alias pisah dengan Kembung Luar. Jadi jalan ini menjadi jalan poros, karena menghubungjan sejumlah desa tetangga,” papar Arifin lagi.
Jikapun pada tahun anggaran 2015 tidak ada alokasi anggaran untuk pebangunan jalan Kembung Baru, dirinya berharap jalan tersebut diperbaiki dengan dana perawatan jalan yang dialokasikan untuk masing-masing Kecamatan. “Setidaknya, lebaran tahun ini sudah ada perbaikan, ya minimal ditimbus lubang-lubang yang menganga terlebih dahulu,” pintanya.
Diakui, saat ini masyarakat kesulitan mengangkut hasil-hasil pertanian seperti Karet, Kelapa dan Sawit. Selain memang kondisi jalan banyak yang rusak, bodi jalan juga sangat kecil, sulit saat dua kenderaan roda empat berpapasan. “Ya kalau memang dibangun minima ditambah 1 meter lagi, seperti di dusun Tasik Pematang Duku itu,” harapnya.(man)