Pengendalian Banjir di Pekanbaru Baru Sebatas Normalisasi
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Intensitas hujan yang tinggi di Kota Pekanbaru sejak beberapa pekan terakhir, membuat sejumlah kawasan tergenang banjir. Banjir ini terjadi di beberapa kecamatan jika hujan deras mengguyur.
Wilayah menjadi langganan banjir saat hujan deras turun teradapat di ruas Jalan HR Subrantas, Kecamatan Binawidya, dan Jalan Darma Bhakti, Kecamatan Payung Sekaki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, pihaknya sudah mengaplikasikan masterplan pengendalian banjir dalam penanganan banjir saat ini.
Sejumlah titik yang menjadi prioritas penanganan banjir sudah dilakukan aksi oleh pihaknya. Namun, langkah ini baru sebatas normalisasi aliran air menuju sungai.
"Masterplan banjir, sudah mulai realisasi. Titik pada masterplan yang mendesak (prioritas) sudah mulai dikerjakan. Kita sudah aksi melalui OP pasukan kuning dan pakai alat berat," kata Indra, Rabu (7/4/2021).
Saat ini, normalisasi drainase dan anak sungai mulai dilakukan di sejumlah wilayah. Seperti yang dilakukan pihaknya pada Sungai Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, dan anak sungai yang berada di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya.
Pengerukan dilakukan pada anak sungai ini akibat terjadinya pendangkalan. Kemudian sejumlah drainase penghubung dilakukan normalisasi.
"Ada juga perbaikan gorong-gorong yang pecah. Kita ganti gorong-gorong yang sempit dan pembersihan sampah," terangnya.
Kemudian yang mendesak saat ini, dikatakan Indra salah satunya normalisasi aliran Sungai Sail. Pasalnya, saat hujan deras tiba luapan air Sungai Sail membuat banjir pemukiman warga yang berada disekitar aliran sungai.
"Kalau Sungai Sail, di dalam masterplan sudah ada juga dirancang. Kita bicarakan dengan BWSS (Badan Wilayah Sungai Sumatra). Besok kita rapat koordinasi dengan BWSS camat dan lurah untuk penanganan," jelasnya.
Pada Sungai Sail ini terjadi penyempitan di beberapa titik. Diketahui dua titik yang berada tepat di belakang Perumahan Jondul dan Kuantan Regency mengalami penyempitan.
Ia tak menampik penyempitan terjadi akibat ada salah satu bangunan yang menjorok ke daerah aliran sungai. Bangunan ini membuat bidang sungai menyempit.
"Ini kita koordinasi kan untuk normalisasi, ada yang dihimpit bangunan. Seperti Kuantan regency, kita lihat, kalau salah kita surati," tutupnya.