Fasilitas Tak Lengkap, RSD Madani Ditolak BPJS Kesehatan
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Masyarakat Pekanbaru yang ingin berobat di Rumah Sakit Daerah Madani menggunakan BPJS sepertinya perlu mengurungkan niat. Pasalnya, RSD milik Kota Pekanbaru ini ditolak saat mengajukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan karena fasilitasnya yang belum memadai atau tidak lengkap. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy.
"Kita sudah mengajukan kerja sama dengan BPJS. Tapi feedback yang kita dapat, mereka mau kita melengkapi fasilitas seperti kamar operasi, NICU, PICU, ICU, termasuk juga ruangan rawat inap. Mereka mau kita tidak hanya melayani pasien Covid-19, tapi juga pasien umum," jelas pria yang biasa disapa Dokter Bob ini kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Namun, Bob mengaku anggaran yang tersedia tidak cukup untuk meng-cover pembangunan agar fasilitas sesuai standar BPJS.
"Harapan kita di anggaran perubahan bisa ditambahkan. Mudah-mudahan Pemko bisa mengakomodir. Supaya bisa diselesaikan. Karena sebenarnya tidak banyak lagi. Ruang-ruang sudah siap, hanya finishing saja. Merapikan. Kalau alat-alatnya sebagian besar sudah ada. Hanya tinggal mesin anestesi yang belum," paparnya.
Tahun ini, pihak RSD Madani akan terlebih dahulu fokus membangun ruang rawat inap, ruang operasi, dan ruang ICU.
"Kita tahun ini fokus melengkapi dulu. Kita sudah menyiapkan 70 tempat tidur untuk perawatan Covid-19. Sisanya kita menambah ruang perawatan, operasi, dan ICU untuk perysratan BPJS," jelasnya.
Untuk melengkapi fasilitas tersebut, setidaknya RSD Madani membutuhkan Rp35 miliar.
"Tapi pemerintah kemampuannya baru segini saat ini. Mudah-mudahan bisa segera terselesaikan. Kita optimalkan apa yang ada saja dulu," tutupnya.