Hanya Karena Administrasi, Lab Biomolekuler RSD Madani Tak Kunjung Beroperasi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru membangun laboratorium biomolekuler di Rumah Sakit Daerah Madani pada September 2019 lalu.
Labor ini dibangun lantaran RSUD Arifin Achmad diketahui kewalahan menangani sampel pasien suspect Covid-19 se-Provinsi Riau. Akibatnya, banyak pasien yang meninggal sebelum status positif ataupun negatifnya diketahui, dan terpaksa dimakamkan sesuai standar Covid-19.
Namun, hingga saat ini labor biomolekuler di RSD Madani tersebut belum juga dapat beroperasi untuk umum, meski kesiapan alat telah 100 persen sejak akhir tahun lalu. Hal ini karena surat rekomendasi dari Litbangkes Nasional belum juga didapatkan.
"Bulan 11 atau 12 tahun lalu labor kita sudah siap. Bulan 1 kita sudah dapat rekomendasi dari provinsi dan sampai sekarang masih nunggu rekomendasi dari Litbangkes Pusat," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zainal Rizaldy S kepada Riaumandiri.co, Senin (15/2/2021).
Sementara, total sudah 723 jiwa meninggal di Provinsi Riau akibat Covid-19 dan sudah 30.141 yang positif hingga hari ini.
"Mudah-mudahan bulan ini bisa selesai. Tapi memang labor sudah siap. PCR san Swab lab kita sudah tidak ada masalah," ungkap Zainal.
"Minggu ini petugas kita akan koordinasi lagi sama Litbangkes. Agar rekomedasinya segera keluar," tutupnya.
Berita Lainnya
- Plt Gubri: Insya Allah Saya Hadir
- Pencuri di Rumah Kosong di Tenayan Raya Diringkus Polisi, Satu Lainnya DPO
- Ketua RW 07 Tuah Karya Jadi Inspektur Upacara
- Biro Humas Setdaprov Riau Gelar FGD "Riau Menyapa Dunia"
- Unity Pitstop Pekanbaru Ditutup dengan Performa Slank, Jamrud dan Tipe-X
- Personel Lanud RSN Ikuti Latihan Menembak Gunakan Peluru Tajam