Pasokan Elpiji ke Pangkalan Berkurang
BANGKINANG (HR)-Beberapa minggu terakhir ini, pasokan gas elpiji ukuran 3 Kg ke pangkalan di Kabupaten Kampar berkurang. Kondisi ini dikeluhkan para pemilik pangkalan, karena mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah seorang pemilik Pangkalan di Kecamatan Kampar Timur, Elfison, Senin (13/4), mengaku, para pembeli sudah sering komplain karena gas elpiji sering kosong. "Mereka marah-marah, karena gas di kita sering kosong," ujarnya.
Dijelaskannya, biasanya setiap minggu ia mendapatkan jatah 300 tabung gas elpiji. Namun belakangan ini hanya mendapatkan 160 atau paling banyak 200 tabung, sehingga pelanggan atau masyarakat merasa kesal dan marah kepada dirinya, karena dianggap tidak adil dan dituding menyembunyikan gas elpiji tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan pemilik pangkalan lain, Yusri. Menurutnya, bukan hanya jatah gasnya saja yang berkurang juga waktunya. "Biasanya agen datang ke pangkalannya sekali seminggu, namun dalam sebulan belakangan ini sudah menjadi dua minggu sekali, sehingga gas elpiji sudah kosong warga masih berdatangan," ujarnya.
Namun menurut Yusri, ia tidak mendapatkan penjelasan dari agen soal ini berkurangnya pasokan itu. Ia berharap pemerintah bisa segera melakukan tindakan hingga kekurangan elpiji ini bisa segera diatasi.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kampar, Amin Filda, membenarkan kondisi kurangnya pasokan elpiji tersebut. Pihaknya memang sudah menerima laporan dari pangkalan tentang kondisi ini.
Menurut Amin, dari pantauan mereka, salah satu penyebab ini adalah adanya perbedaan Harga Enceran Tertinggi (HET) antara Pekanbaru dan Kampar, sehingga membuat banyak agen dan bahkan pangkalan yang nakal. "HET elpiji 3 Kg di Kampar saat ini Rp14.000 sedangkan HET Pekanbaru Rp16.000, hingga banyak agen yang lebih memilih memasukan ke Pekanbaru dari pada ke Kampar," ujarnya.(oni)