Polisi Bongkar Kubur Darmawan untuk Autopsi
BENGKALIS (HR)-Polres Bengkalis terus menyelidiki insiden tewasnya ABK penyelundup bawang merah dari Malaysia, Darmawan bin Jamaluddin, yang tertembak oleh Tim Patroli Bea Cukai Bengkalis pada Sabtu (4/4) lalu.
Senin (13/4) kemarin, Polres Bengkalis meminta Tim DVI Polda Riau dibantu tim kedokteran Universitas Riau melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Tim DVI berjumlah 12 melakukan autopsi di tempat mendiang dimakamkan, yakni di kampung halamannya di Teluk Belitung, Kecamatan Merabau.
“Autopsi telah selesai dilakukan siang tadi oleh Tim DVI Polda Riau. Apa hasilnya kita belum tahu karena butuh waktu dan uji lab,’’ ujar Kapolres Bengkalis AKBP A
Supriyadi melalui Kasat Polair AKP Angga F Herlambang ketika dihubungi, Senin (13/4) sore.
Selain melakukan aotopsi terhadap jenazah korban, Polres juga telah memeriksa 7 orang saksi, yakni Tim Patroli BC yang ditugaskan melakukan patroli rutin pada kejadian naas tersebut.
“Kita telah memeriksa 7 orang saksi dari Bea Cukai,” ujar Kasatpol Air ketika dihubungi sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi.
Ketika ditanya apakah pihak Kepolisian telah menemukan titik terang dalam insiden ini, Kasatpol Air belum bersedia menjelaskan karena pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Belum, kita masih terus memeriksa saksi-saksi untuk dimintai keterangan,” tutup Angga.
Pihak BC sendiri sepenuhnya telah menyerahkan penyilidikan insiden tertembaknya ABK yang membawa bawang merah ilegal ini kepihak Kepolisian. “Untuk kasus penyelundupannya, menjadi pekerjaan rumah untuk melakukan penindakan. Sementara untuk kasus kematian ABK, kita serahkan ke pihak Kepolisian dan kita menghargai proses hukum yang sedang ditangani pihak kepolisian saat ini,” ungkap Robi T, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Riau Sumbar dalam jumpa pers, Senin (6/4).
Kakanwil menegaskan, dalam melakukan penghentian sarana pengangkut (kapal yang dicurigai melakukan penyeludupan), tim patroli telah melakukan prosedur yang selama ini sudah baku dan harus dilakukan.
‘’Tim patroli telah memberikan peringatan dengan pengeras suara dan lampu sinar untuk minta kapal berhenti. Namun kapal tersebut tetap tidak berhenti dan malah ada upaya-upaya perlawanan dan ingin mencelakan tim patroli dengan menabrakkan kapal. Itu sudah beberapa kali upaya menabrak dilakukan sehingga mengakibatkan lambung kiri kapal patroli BC 048 itu sobek,” ujar Kakanwil.
Pada saat itu, tambah Robi, tim patroli yang dipimpin Yinaperi, juga sudah melakukan peringatan dengan melepaskan tembakan ke udara. Namun tetap saja tidak diindahkan oleh kapten ataupun ABK dengan terus melakukan upaya-upaya perlawan dengan beberapa kali menabrak kapal patroli Bea Cukai. (man)