BI Diminta Tahan Suku Bunga Acuan

JAKARTA (HR)- Bank Indonesia diminta menahan suku bunga acuan, kendati pada awal bulan ini inflasi terpantau mulai terkerek.
Ekonom DBS Research Group Gundy Cahyadi mengatakan inflasi inti (CPI) memang mulai menunjukkan tren peningkatan sejak Maret 2015. Dia memprediksi peningkatan ini bakal terus berlanjut hingga pertengahan tahun nanti disumbang proyeksi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan makanan menjelang bulan Ramadhan.
Belum lagi, lanjut Gundy, konsistennya pelemahan rupiah akan tetap mempertahankan tingginya inflasi. Bahkan, kata dia, bahan makanan produksi lokal pun bakal mengalami peningkatan harga mengingat komponennya merupakan barang impor.
“Namun, diharapkan BI Rate tidak mengalami perubahan pada bulan ini,” tulis Gundy dalam laporannya yang dirilis, Senin (13/4).
Gundy mengakui banyak pihak berharap BI Rate dipangkas untuk kembali meningkatkan pertumbuhan sektor riil. Di sisi lain, BI juga memiliki tugas utama menjaga stabilitas keuangan.
Sementara itu, Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo menegaskan pihaknya akan tetap meenerapkan kebijakan moneter bias ketat. “Bagi Bank Indonesia, mencapai inflasi yang rendah tidak bisa ditawar lagi karena menjadi pra-syarat bagi keberlangsungan ekonomi,” ujar Agus, pekan lalu.(bis/ara)
Berita Lainnya
- Riau Bergantung Beras hingga 65 Persen ke Provinsi Tetangga
- Prabowo Akan Rombak Kemenkeu dan Bentuk Kementerian Baru
- Tak Berdampak Signifikan di Sektor Pariwisata
- Jokowi Minta Bupati Tekan Inflasi di Daerah
- Supermarket Singapura Boikot Produk Sinarmas Grup
- Jokowi Sebut Hingga Tahun Depan Situasi Sulit Masih akan Dihadapi