RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru berencana kembali memulai pembelajaran tatap muka pada akhir Januari nanti, paling lambat awal Februari. 

Menanggapi hal ini,  Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru kembali mengkaji rencana tersebut. Menurtnya, segala potensi penyebaran Covid-19 perlu diatasi. 

"Kita enggak mau masalah Covid-19 ini tidak selesai-selesai. Kemungkinan pandemi ini panjang. Jadi kita harus menimalisir hal-hal yang berpotensi membuat penyebaran Covid-19 semakin meluas," ujar Politisi PKS ini, Senin (18/1/2021).

Yaser juga menegaskan, tidak perlu memaksakan diri dimulainya pembelajaran tatap muka, kendati sudah banyak wali siswa yang menginginkan demikian.

"Satu sisi orang tua ingin anaknya belajar tatap muka kembali, tapi yang perlu diingat kita tidak ingin penyebaran virus tidak selesai-selesai gara-gara pembelajaran tatap muka ini," tegasnya.

"Ini perlu kajian agar ada solusi masalah pendidikan di Kota Pekanbaru ini. Setiap hari semakin banyak yang terjangkit Covid-19," tutupnya.

Sementara, tak hanya sekolah, Pemko Pekanbaru diminta juga perhatikan pasar dan pusat perbelanjaan diketahui selalu padat masyarakat pelanggar protokol kesehatan. 

Diketahui, pemetaan wilayah sebaran Covid-19 di Pekanbaru sudah rampung. Setiap kecamatan dipetakan berdasarkan eskalasi kasus positif. Kini Kota Pekanbaru masih berada di zona kuning dengan risiko tingkat penyebaran rendah.

Sekolah tatap muka berlangsung secara terbatas. Kecamatan pada zona hijau dapat melaksanakannya sebanyak 3 kali dalam seminggu. Sementara kecamatan pada zona kuning hanya bisa dua kali dalam seminggu.

Pihak sekolah yang akan memulai proses sekolah tatap muka juga harus mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan di sekolah. Namun, dari informasi yang dirangkum Riaumandiri.co, sejauh ini sejumlah sekolah yang sudah disurvei Disdik Pekanbaru, secara keseluruhan siap untuk memulai proses sekolah tatap muka.

Reporter: M Ihsan Yurin
 

Editor : Rico Mardianto