Rocky Gerung: Anies Baswedan Lebih Transparan daripada Menteri-Menteri Jokowi
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Gurbenur DKI Jakarta Anies Baswedan beri contoh baik kepada publik. Dia menganggap Anies lebih trasnparan mengenai status positif Covid-19 dirinya daripada para Menteri di Kabinet Presiden Jokowi.
"Anies mengerti tentang etika pejabat publik, di mana dia beresiko menyebarkan virus melalui kegiatan rapat serta administratif lainnya, bila dia tidak jujur positif covid. Urgensinya ada pada kedaruratan kebijakan publik bila pejabat mengalami covid," jelas Rocky Gerung dalam video berjudul "ANIES BASWEDAN LEBIH HEBAT DARI MENTERI JOKOWI!!" yang diunggah di kanal Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (3/12/2020).
Dalam video itu jurnalis Hersubeno Arief lawan bicara Rocky menyebutkan salah satu media mengungkap ada sembilan menteri yang positif, tapi hanya tiga orang saja yang mengaku.
Menteri yang dimaksud oleh Arief di antaranya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. Kasus baru lainnya ketika Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah terkonfirmasi positif Covid-19.
Fenomena ketidakjujuran pemerintah mengenai status menteri yang reaktif, memicu Rocky berkomentar bahwa pemerintah tak taat protokol bernegara. Dia menyebutkan menteri harusnya contoh perilaku Anies yang terbuka kepada publik.
Rocky menjelaskan, Istana akan lumpuh bila memang betul ada sembilan menteri positif . Dia juga menyangkutkan kasus ini dengan sikap pemerintah yang mengejar hasil pemeriksaan Habib Rizieq Shihab terkait keramaian di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Ini menyangkut efektivitas kabinet memproduksi kebijakan publik. Tidak cukup pak Luhut gantikan kesembilan menteri itu saat mereka karantina mandiri, harusnya sudah ada pengumuman yang menggantikan kinerja dari sembilan menteri itu," jelas Rocky.
"Nah, kalau Habib Rizieq itu siapa yang gantiin saat karantina mandiri? Itu yang gantiin Habib Rizieq adalah seluruh rakyat oposisi. Itu kan logikanya. Mungkin karena orang curiga bahwa dia pembawa virus oposisi, jadi yang dikejar itu virus oposisinya bukan covidnya," lanjutnya.
Perbincangan antara Rocky dan Arief memunculkan spekulasi ini adalah sebuah 'drakor' atau drama koordinasi dari pemerintah.
Mereka menyimpulkan ini adalah teror publik yang berpotensi merugikan masyarakat luas. Sudah seharusnya pemerintah lebih konsisten menerapkan protokol kesehatan dan protokol bernegara.