Kasus Covid-19 Melonjak, Puan Maharani: Ada Baiknya Kita Mawas Diri
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait strategi penanganan pandemi virus corona atau Covid-19. Menurut Puan jumlah kasus harian Covid-19 yang terus mencetak rekor baru perlu mendapatkan perhatian.
"Dengan tembusnya rekor baru, pemerintah harus evaluasi menyeluruh strategi penanganan pandemi ini untuk menemukan bagian apa lagi yang harus kita gencarkan," kata Puan, Kamis (3/12/2020).
Dia menyatakan bahwa pemerintah harus menangkap kekhawatiran masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang muncul karena angka penularan dan korban jiwa sangat tinggi.
Termasuk catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebutkan 180 dokter meninggal dunia akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020. Menurutnya, pemerintah harus mengantisipasi kelelahan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.
"Ada baiknya kita mawas diri, instrospeksi langkah penanggulangannya. Jangan sampai masyarakat lelah dan tidak mau lagi mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Puan pun mendorong pemerintah menguatkan pencegahan dari sisi hulu, seperti memperluas bantuan vitamin dan jamu agar kesehatan dan imunitas masyarakat terjaga. Langkah ini, menurut dia, penting dilakukan sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia untuk masyarakat.
"Negara harus hadir membantu masyarakat. Pertimbangkan lakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas, berikan vitamin dan jamu herbal pada masyarakat untuk meningkatkan daya imunnya," kata Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut.
Di sisi lain, Puan meminta agar sinergi birokrasi dilakukan, khususnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, demi mengoptimalkan penanganan Covid-19.
Ia mengingatkan, setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus berdasarkan data yang akurat dan mempertimbangkan berbagai masukan.
"Ini tentang kemanusiaan, maka sinergi sangat penting. Utamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, jangan politisasi keadaan," ujarnya.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 per Rabu (2/12), diketahui bertambah sebanyak 5.533, sehingga total akumulasi sejak pasien pertama diungkap awal Maret lalu adalah 549.508 kasus.
Dari jumlah akumulasi tersebut pasien yang sembuh adalah 458.880 (bertambah 4.001) dan yang meninggal dunia ada 17.199 (bertambah 118).
Penambahan kasus harian diketahui terus bertambah. Pada 29 November lalu, penambahan kasus bahkan mencapai 6.267 orang. DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus tertinggi.