Dewan Klaim Transportasi Publik Kota Pekanbaru Tak Bawa Keuntungan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Meyusul pembahasan Ranperda mengenai transportasi pubik untuk meingkatkan kualitas serta jumlah penumpang di Kota Pekanbaru, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekabaru, Roni Pasla mengklaim transportasi publik Pekanbaru selama ini tak membawa keuntungan, kendati profit bukan tujuan utama.
"Di Jakarta, pemerintah mensubsidi transportasi publik sampai Rp2,8 triliun, tapi mereka bisa mengurai kemacetan sampai 20 persen. Di Jakarta itu, kerugian akibat kemacetan bisa sampai Rp300 triliun per tahun. Artinya, mereka bisa hemat Rp60 triliun dengan melakukan subsidi Rp2,8 triliun ke transportasi publik. Artinya juga, ada keuntungannya mensubsidi transportasi publik," papar Roni, Sabtu (21/11/2020).
"Nah di Pekanbaru, kita belum lihat ada untungnya. Kita cuma menjalankan fasilitas publik saja. Ya memang tujuan utamanya bukan profit. Tapi kita harus mengoptimalkan agar tetap sampai ke masyarakat, bermanfaat, dan ada keuntungannya," tambahnya.
Diketahui, Pekanbaru mensubsidi transportasi publik (Transmetro Pekanbaru) sebesar Rp16 miliar per tahun untuk 110 armada yang beroperasi setiap hari.
"Sekitar Rp16 miliar per tahun," ujar Roni.
Dalam Raperda mengenai transportasi publik, juga dibahas rencana integrasi antara Transmetro dengan alat transpotasi lain macam angkot, ojek, dan lain sebagainya.
Reporter: M Ihsan Yurin
Berita Lainnya
- Legalitas Perkebunan Sawit yang belum Miliki HGU Perlu Segera Diatasi
- Jemaah Haji Furoda Gagal ke Tanah Suci, Harus Diselesaikan dengan Adil
- Komisi IX DPR RI Minta BPOM Uji Sampling Produk Mi Instan Indonesia yang Ditarik Taiwan
- Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Madinah Memperihatinkan
- Komisi I DPR Kecam Insiden Penembakan Donald Trump
- Anggota DPRD Siak Kusman Jaya Tetap Lakukan Reses Demi Jemput Aspirasi Masyarakat