'Dukcapil Weekend Mantap' yang Timbulkan Kerumunan Warga Pekanbaru Dihentikan
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru akhirnya menghentikan program "Dukcapil Weekend Mantap" pascadiserbu warga pada Sabtu (7/11) lalu. Warga yang datang hendak mengurus administrasi kependudukan, namun tidak sesuai dengan layanan yang dibuka dalam program tersebut.
Seharusnya, selama dua hari libur Sabtu dan Minggu, Disdukcapil memberikan kesempatan kepada warga dengan membuka tiga layanan yakni rekam kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) bagi yang sudah berusia 17 tahun. Kemudian juga membuka layanan bagi warga yang akan mengurus KTP- el rusak dan hilang. Tapi dalam pelaksanaanya warga malah datang dengan bermacam urusan lain di antaranya mengurus akta kelahiran, kematian dan ada juga yang akan mengurus Kartu Keluarga.
"Kami evaluasi dahulu teknis pelaksanaannya. Karena berdasarkan hasil penelusuran banyak warga yang datang ke Dukcapil hari ini bukan hanya untuk merekam KTP- el dan mengurus KTP- el rusak atau hilang, tapi datang untuk mengurus dokumen kependudukan lain," jelas Irma Novrita, Kadisdukcapil Pekanbaru, melalui pesan WhatsApp miliknya, Sabtu (7/11/2020).
Selain untuk evaluasi, penghentian program tersebut juga dikarenakan terjadinya overheating atau terlalu panasnya alat perekaman KTP- el sehingga harus diperbaiki.
Pemberitahuan itu sudah disampaikan Disdukcapil Pekanbaru melalui Facebook resmi yang sudah diunggah sejak Sabtu (7/11) petang.
"Diberitahukan kepada masyarakat Pekanbaru untuk pelayanan perekaman KTP-el pemula, cetak KTP-el rusak dan hilang yang direncanakan Minggu 8 November 2020, ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," kata Kadisdukcapil Irma Novrita, melalu pemberitahuan yang diposting di halaman Facebook resmi Disdukcapil Pekanbaru.
Bagi warga yang ingin melakukan perekaman KTP-el bisa mendatangi UPTD Dukcapil di Kecamatan terdekat pada hari kerja, Senin - Jumat, mulai dari pukul 08.30- 15.00 WIB.
Seperti diketahui, Sabtu (7/11), ratusan warga berbondong- bondong menyerbu Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru bahkan sejak subuh hari.
Namun sangat disayangkan dari ratusan warga yang datang tersebut tidak semuanya bermaksud mengurus program yang diadakan yakni 'Dukcapil weekend MANTAP' melaksanakan perekaman tatap muka pemula.
Sehingga tak heran, membuat antrean mengular mulai dari kantor Disdukcapil hingga ke Masjid Nur Salim yang berada lumayan jauh dari kantor tersebut. Bukan hanya itu antrean juga dibuat dalam tiga barisan.
Menurut keterangan beberapa orang warga yang sempat diwawancarai di lokasi mengaku, kedatangan mereka ke kantor Disdukcapil bukan untuk merekam KTP-el, namun akan mengurus akta kelahiran dan Kartu Keluarga.
Disampaikan, bukankah untuk hari Sabtu dan Minggu, Disdukcapil hanya melayani warga untuk perekaman KTP- el, mereka mengatakan, untung- untungan saja.
"Kami tahu hari ini hanya untuk perekaman KTP. Tapi untung- untung saja mana tahu bisa juga mengurus akta kelahiran dan Kartu Keluarga," katanya.
Pantauan di lokasi, membludaknya warga, tampak Kadisdukcapil Irma Novrita, mencoba memberikan pemahaman kepada ratusan warga yang datang menggunakan pengeras suara didampingi pihak kepolisian.
Kata Irma, untuk dua hari weekend yakni Sabtu dan Minggu, pihaknya memberikan kesempatan kepada warga yang sudah berusia 17 tahun dan belum punya KTP- el.
Kemudian, dibuka juga layanan cetak KTP-el yang rusak dan hilang dengan syarat untuk KTP- el rusak, warga diminta membawa KK asli dan foto copy berikut KTP-el yang rusak.
Sedangkan untuk KTP-el yang hilang, warga diminta membawa KK asli dan foto copy berikut surat keterangan hilang asli dari pihak kepolisian.
"Program yang disampaikan itu dijadwalkan Sabtu dan Minggu sampai Bulan Desember 2020. Dan apabila perlu di tahun 2021 kita lanjutkan lagi. Tapi kami mohon, bagi warga yang ingin mengurus akta kelahiran, kematian, Kartu Keluarga, bukan di hari Sabtu dan Minggu. Namun pada saat jam kerja, tidak seperti sekarang ini semua urusan warga sudah membaur. Karena itu kami minta kepada warga yang bermaksud datang tidak untuk keperluan KTP- el, diminta meninggalkan lokasi karena Covid- 19 masih merajalela demi keamanan kita bersama," kata Irma, di hadapan ratusan warga itu.