OPM Bantah Bunuh Pendeta Yeremia Zanambani
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB), mengaku telah menembaki kantor Bupati Kabupaten Intan Jaya Papua.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk bantahan karena dituduh telah membunuh pendeta bernama Yeremia Zanambani (68).
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, pembunuhan pendeta Yeremias dilakukan oleh TNI. Pihaknya pun mempertanyakan mengapa pemerintah enggan mengakuinya.
"Alasan TPNPB, kenapa negara membantah penembakan terhadap mantan kelasis Yeremia Zanambani, kasus itu jelas dibuat oleh TNI, kami TPNPB tidak pernah lakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil apa lagi pendeta dan pewarta yang selalu doakan kami di depan mimbar demi perjuangan bangsanya Papua," kata Sebby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/10/2020).
TPNPB-OPM juga bereaksi atas datangnya tim gabungan pencari fakta (TGPF) bentukan Menter Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ke Kabupaten Intan Jaya.
Sebagai bentuk penolakan, maka TPNPB-OPM melakukan penyerangan.
Dari kabar yang disampaikan, satu anggota TGPF Bambang Purwoko dan satu anggota TNI tertembak.
Namun, Sebby menyebut ada empat korban dengan rincian satu anggota TNI meninggal dunia dan tiga orang luka-luka.
"Satu TNI meninggal dunia, tiga luka-luka, info hari ini ke-4 korban telah berangkatkan ke Timika," ungkapnya.
Bambang dan Sertu Faisal Akbar yang bertugas sebagai Satgas Apter Hitadipa sudah diberangkatan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara, tiga TNI lainnya yang bertugas di Intan Jaya telah kembali pulang ke Timika.
"Manajemen markas pusat Komnas TPNPB bertanggungjawab atas laporan ini," tutur Sebby.
Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan kejadian terjadi pukul 15.30 WIT tepatnya di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Kabupaten Intan Jaya.
"Di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita telah terjadi penghadangan oleh KSB terhadap rombongan TGPF saat kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa," kata Suriastawa dalam keterangannya, Jumat.
Ia mengungkapkan kalau Bambang mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Namun Bambang dikabarkan masih dalam kondisi kasar.
Sementara anggota TNI yang ikut menjadi korban ialah Sertu Faisal Akbar yang bertugas sebagai Satgas Apter Hitadipa. Faisal mendapatkan luka tembak di pinggang dan dalam kondisi sadar.