Napi WN China Kabur, 5 Petinggi Lapas Tangerang Dinonaktifkan
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menonaktifkan lima pegawai Lapas kelas 1 Tangerang berkaitan dengan kasus kaburnya narapidana warga negara China, Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53). Salah satu yang dinonaktifkan adalah Kepala Pengamanan Lapas kelas 1 Tangerang.
"Yang dinonaktifkan dari jabatannya adalah Kepala Pengamanan Lapas Kelas 1 Tangerang dan juga komandan jaga pada saat itu bertugas dan itu untuk kepentingan pemeriksaan," kata Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti kepada wartawan, Sabtu (3/10/2020).
Rika melanjutkan, selain Kepala Pengamanan Lapas, mereka yang di nonaktifkan ialah dua komandan jaga dan dua petugas jaga. Kelima petugas itu dinonaktifkan bukan karena terbukti bersalah melainkan dalam masa pemeriksaan.
"Itu untuk kepentingan pemeriksaan, bukan berarti yang bersangkutan itu terlibat. Itu kan masih dalam proses pemeriksaan," sambungnya.
"Di situ inisial SS sedangkan kepala pengamanan Lapas Tangerang itu bukan S insialnya tapi MK. Yang disampaikan polisi inisial S dan S silakan ditanyakan langsung ke polisinya itu saya tidak tahu terkait atau tidak," kata Rika.
Sebelumnya, polisi masih menyelidiki dugaan keterlibatan pihak lain di balik pelarian Cai Ji Fan dari Lapas Klas 1 Tangerang. Sebab, ditemukan adanya sejumlah kejanggalan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus sebelumnya mengemukakan jika pelarian napi tersebut baru diketahui petugas lapas setelah 11 jam.
Belakang diketahui, bahwa ternyata salah satu petugas menara pengawas lapas yang berjaga ketika itu sempat tertidur.
"Kami juga masih mendalami semua karena petugas yang berjaga di menara pada saat itu ketiduran," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/9) kemarin.
Selain petugas menara pengawas lapas, Yusri juga menyebut bahwa petugas pemantau kamera pengintai atau CCTV juga tertidur saat Cai Ji Fan melarikan diri.
"Dan juga petugas yang jaga CCTV juga di center di lapas pada saat kita melakukan pemeriksaan juga ketiduran mengakunya. Ini yang masih kita dalami semua. Apa kemungkinan akan adanya keterkaitan adanya orang-orang yang membantu dia melarikan diri," ujarnya.