Masterplan Banjir Kota Pekanbaru Dalam Proses Materi Laporan
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menggesa penyelesaian pembuatan masterplan pengendalian banjir. Pasalnya, saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, lelang proyek master plan pengendalian banjir telah selesai. Saat ini dalam proses laporan pendahuluan.
"Saat ini sedang mendengarkan laporan camat mengenai kondisi drainase dan daerah aliran sungai di masing-masing kecamatan. Jadi, kami membahas laporan pendahuluan," katanya, Kamis (24/9/2020).
Masterplan pengendalian banjir itu akan selesai pada akhir tahun 2020 ini. Pemko Pekanbaru bergegas menyelesaikannnya jelang akhir tahun.
Dalam laporan pendahuluan master plan pengendalian banjir, hal yang dibahas adalah data-data dasar, seperti data jaringan saluran air dan permasalahan di lapangan.
Data tersebut dikumpulkan dari para camat, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, termasuk dari universitas.
"Setelah itu, kami merangkumnya dalam bentuk laporan. Pada laporan ini materinya lebih dalam dan lengkap," jelasnya.
Saat data master plan sudah 100 persen, maka akan dikeluarkan rekomendasi. Master plan pengendalian banjir itu ditargetkan dapat digunakan pada awal 2021 nanti dalam merekonstruksi pada suatu wilayah untuk penanggulangan banjir. Lelang proyek master plan pengendalian banjir itu mencapai Rp1,6 miliar.
Saat ini masih ada 27 titik rawan banjir dari 39 titik yang tersebar hampir di 12 Kecamatan di Kota Pekanbaru. Pihaknya saat ini melakukan normalisasi drainase dan anak sungai sebagai upaya penanganan banjir jangka pendek.
"Maka, normalisasi drainase dan anak sungai kita maksimalkan dulu sampai master plan pengendalian banjir selesai. Kita lakukan pembersihan agar air mengalir lancar. Ada lima tim dalam sehari yang melakukan normalisasi," tutupnya.