Pelaku Mutilasi Jasad Rinaldi Mengaku Terinspirasi dari Artikel di Internet

Pelaku Mutilasi Jasad Rinaldi Mengaku Terinspirasi dari Artikel di Internet

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Tersangka Djumadil Al Fajri (26) sempat kebingungan memindahkan jasad Rinaldi Harley Wismanu (32) setelah mengeksekusinya di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat. Polisi menyebut tersangka Fajri sempat mempelajari cara-cara mutilasi secara otodidak dengan melakukan pencarian di internet.

"Karena dia bingung mayat itu mau diapakan, sehingga dia terinspirasi untuk mencari, searching, cara-cara mutilasi itu di internet," kata Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBp Jean Calvijn Simanjuntak saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/9/2020).

Calvin mengatakan pencarian di internet itu dilakukan pada 12 September. Fajri sempat membaca sejumlah artikel terkait berita-berita mutilasi yang kemudian menginspirasinya untuk memutilasi korban.


"Iya, adalah beberapa yang dia baca-baca di internet itu," katanya.

Hal itu dia lakukan sekaligus untuk mencari cara menghilangkan jejaknya. Salah satunya yang dia baca adalah terkait cara mengubur jasad dengan semen.

Calvijn mengungkapkan tersangka Fajri sempat mendiamkan jasad korban selama tiga hari di dalam kamar mandi di Apartemen Pasar Baru Mansion. Tanggal 12 September, barulah dia memutilasi korban.

"Tapi itu belum selesai, baru satu potongan saja. Kemudian selesai itu dia taruh di Apartemen Kalibata City," tuturnya.

Hari berikutnya, 13 September 2020, Fajri kembali memutilasi jenazah korban. Total ada 11 bagian tubuh korban yang dimutilasi.

"Tanggal 13 September selesai, dia angkut ke Kalibata City," imbuhnya.

Apartemen Kalibata City itu, menurutnya, hanya sebagai tempat 'transit' sementara. Saat itu, tersangka Fajri dan kekasihnya, Laeli Atik Supriyatin (27), sedang mencari kontrakan untuk menguburkan potongan tubuh korban tadi.

"Dia mencari kontrakan yang ada halaman di belakang rumahnya supaya bisa gali kuburan, dapatlah di Depok itu," lanjutnya.

Fajri mulai menggali kuburan pada Selasa (15/9). Namun, pada Rabu (16/9), dia dan Laeli ditangkap polisi seusai menggali kuburan.