Waspada Ambil Uang di ATM, Ini Cara Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Beraksi
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kewaspadaan saat mengambil uang melalui gerai ATM harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai menjadi korban komplotan pencurian dengan modus ganjal ATM.
Ada baiknya, bertransaksilah di gerai ATM yang ramai pengujung ataupun yang dijaga oleh satpam bank. Jika kartu ATM terganjal di dalam mesin bisa meminta bantuan kepada satpam, bukan orang lain yang tidak kita kenal.
Beberapa waktu lalu, Kepolisian Sektor (Polsek) Tampan berhasil mengungkap praktik tindak kejahatan pencurian modus ganjal ATM. Dua pria diduga sebagai pelaku berhasil diamankan. Keduanya sudah 7 kali beraksi dan berhasil menggasak uang lebih kurang Rp20 Juta dari 4 kartu ATM yang berhasil didapatkan.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Kompol Hormartua Ambarita menyebut bahwa kedua pelaku berbagi tugas saat melancarkan aksinya.
Otak pencurian yakni WAP alias Wendra (30), dia juga berperan mengeksekusi. Sedangkan HM alias Harka (28) bertugas memantau dan memata-matai lokasi.
"Modusnya slot tempat kartu ATM masuk sudah diganjal, tentu kartu itu akan tersangkut dan tidak bisa dikeluarkan lagi," kata Ambarita saat ekspos ungkap kasus di Mapolsek Tampan, Sabtu (12/9/2020).
Ketika korban terdeteksi, pelaku HK alias Harka ini akan mengabari pelaku WAP alias Wendra. HK akan melaporkan korbannya yang mana dan siap untuk dieksekusi.
WAP alias Wendra akan masuk ke dalam gerai ATM. Kepada korban dia akan menawarkan diri untuk menolong mengeluarkan kartu ATM. "Tersangka menawarkan diri untuk membantu," jelas Ambarita.
Korban akan diarahkan untuk melakukan transaksi seperti apa kehendak awal dari korban. Jika korban yang awalnya hendak mengambil uang maka diarahkan sebagaimana langkah untuk pengambilan uang.
Cara ini bertujuan agar pelaku bisa mengetahui nomor PIN dari kartu ATM milik koban. Transaksi berhasil namun kartu ATM tetap tidak bisa keluar dari mesin ATM.
"Setelah ditinggalkan korban, pelaku ini akan mengambil kartu tersebut dan lari ke gerai ATM yang lain untuk melakukan penarikan," ulasnya lagi.
Terakhir kali beraksi, kedua sindikat spesialis pencurian ATM ini berhasil menggasak uang senilai Rp16 Juta. Pelaku HK alias Harka hanya kebagian Rp3,7 juta saja. Sisanya dinikmati oleh pelaku WAP alias Wendra.
Usut punya usut, kedua pelaku baru melakukan aksi di 7 TKP. Sebelumnya, pelaku WAP berduet dengan rekannya yang lain yang lebih senior.
Dulunya, pelaku WAP hanya sebagai spion atau memantau saja. Namun setelah itu dia belajar dari seniornya bagaimana cara mengeksekusi.
Terbilang mahir, WAP alias Wendra memutuskan untuk bersolo karir dan pisah dari seniornya itu yakni J dan K (DPO). Kemudian merekrut pelaku HK alias Harka sebagai spion.
"WAP dulunya spion, dikarenakan bagi hasilnya kecil dan sudah belajar dari rekan sebelumnya dan rekrut anggota baru," tukas Kapolsek.
Hasil kejahatan itu digunakan pelaku hanya untuk bermain game online dan juga judi online. "Untuk main game dan judi online," singkat Ambarita. (*)