Atasi Dampak Covid-19, Mabes TNI Tingkatkan Kualitas Petani
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dalam mengatasi dampak ekonomi dimasa pandemi Covid-19, TNI melaksanakan pelatihan budidaya sayur dan buah ertempat di Perkebunan Mustang Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (9/9/2020).
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., dalam sambutannya mengatakan, merebaknya covid-19 membuat aktivitas sebagian orang cukup terganggu, sehingga kegiatan lebih banyak dilakukan di rumah, dan berdampak pada ekonomi masyarakat. Oleh karena itulah Pemerintah Indonesia melalui TNI ikut bersinergi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pelatihan budidaya sayur dan buah.
"Pemerintah, TNI pada khususnya mrngharapkan agar masyarakat hidup sehat dan imun bisa bertahan, untuk itulah membudidayakan sayur dan buah menjadi hal yang sangat penting, karena di sisi lain membudidayakan sayur dan buah bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Rony, digunakan lahan kosong dan optimalkan lahan sempit yang ada di sekitar rumah masing-masing.
"Saya yakin nantinya kesejahteraan masyarakat akan meningkat," ujarnya.
"Oleh karena itu tepatlah kiranya pelatihan kali ini dengan tema Melalui Pelatihan Budidaya Sayur dan Buah Kita Wujudkan Ketahanan Pangan Dan Budaya Kearifan Lokal sehingga terciptanya Kemanunggalan TNI-Rakyat," kata Ronny Moningka.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dalam sambutanya yang diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan mengatakan, ketahanan pangan dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan terpenuhi dan terjaminnya kebutuhan pangan bagi setiap anggota keluarga baik dari segi mutu, aman, merata dan terjangkau.
"Bertani yang pintar (smart farming) yang salah satunya lebih dikenal dengan istilah urban farming. Urban farming atau pertanian perkotaan adalah praktik budidaya, pengolahan, dan pendistribusian bahan pangan ke konsumen di sekitarnya dan bahkan bisa keluar daerah yang mencakup budidaya tanaman pangan, hortikultura (buah dan sayuran), budidaya perairan atau perikanan, dan budidaya peternakan,” katanya.
“Atau dapat diartikan urban farming merupakan keseluruhan sistem produksi pertanian (pangan) yang terjadi di perkotaan dengan optmialisasi pemanfaatan ruang terbuka yang ada semaksimal mungkin," tambahnya.
Dijelaskan Alex, dari data BPS 2019 yang menyebutkan jumlah penduduk Pekanbaru 1.149.359 jiwa, maka diestimasikan kebutuhan akan buah dan sayur di Kota Pekanbaru; untuk sayur adalah sekitar 5.244 ton per tahun atau setara dengan 14,37 ton per hari dan untuk buah sekitar 40.902,8 ton/tahun atau setara dengan angka 112,06 ton/harinya.
Terpisah, Kepala Pembina Potensi Kedirgantaraan sekaligus penanggung jawab kegiatan pelatihan Letkol Kes, Novita Sinaga, mengatakan, pelatihan ini merupakan program kerja Ster TNI yang dilaksanakan Lanud Roesmin Nurjadin, dan diikuti masyarakat petani di wilayah Lanud Roesmin Nurjadin serta prajurit TNI AU/ PNS Lanud Roesmin Nurjadin. Materi yang diberikan selama pelatihan meliputi budidaya sayuran, budidaya buah-buahan, teknologi pemanfaatan pekarangan, pengedalian hama tanaman, Panen-Pasca Panen dan Pemasaran, serta akses permodalan untuk petani.
"Selain penyampaian materi juga dilaksanakan peninjauan lahan, dan praktek mulai dari teknik pengolahan tanah, penyemaian bibit, pemupukan, serta praktek pemanfaatan pekarangan. Harapannya setelah mengikuti pelatihan dapat menambah wawasan dan diimplementasikan guna meningkatkan kesejahteraan prajurit/ PNS Lanud Roesmin Nurjadin dan masyarakat petani," ujar Novita.
Dalam acara tersebut secara simbolik, Danlanud Rsn dan Alek juga turut menyerahkan bantuan berupa bibit dan pupuk dari Lanud Roesmin Nurjadin kepada para petani.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan menyampaian materi demi materi yang diikuti peserta pelatihan dengan antusias dan semangat.
Reporter: Nurmadi