Dosen dan Mahasiswa Unri Latih Pengelola Bank Sampah Berkah Kelurahan Air Putih
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dosen dan mahasiswa kuliah kerja nyata (kukerta) Universitas Riau (Unri) pada Agustus 2020 lalu bersinergi melaksanakan pelatihan aplikasi seni decoupage pada barang bekas. Pelatihan ini diberikan kepada pengelola Bank Sampah Berkah yang berada di RW 8 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Bank Sampah Berkah ini merupakan salah satu Bank Sampah Binaan Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Bank sampah ini telah aktif beroperasi mulai tahun 2019. Kegiatan di bank sampah ini selain mengumpulkan dan menjual sampah dari masyarakat ke pengepul, juga sudah mulai memanfaatkan sampah anorganik seperti menjadikan botol bekas sebagai wadah tanaman obat keluarga (TOGA) dan membuat kerajinan dengan memanfaatkan kertas bekas.
Menurut Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unri di RW 8 Kelurahan Air Putih, dr. Huriatul Masdar, MSc, tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari 6 orang dosen dan 10 orang mahasiswa kukerta Unri ini, mengajarkan cara mengaplikasikan seni decoupage pada barang-barang bekas seperti botol dan kaleng.
Lebih lanjut Huriatul yang juga instruktur dalam pelatihan ini, menjelaskan, seni decoupage merupakan seni menempel kertas, kain serta plastik pada media seperti kayu, botol kaca, kain, kaleng dan lain sebagainya. Seni decoupage ini pertama kali dikenal di Eropa dan kini telah berkembang luas pemanfaatannya di seluruh dunia.
"Seni ini biasanya dikerjakan utk memberikan motif dan mempercantik objek yang akan ditempel tersebut. Seni decoupage ini bila diaplikasikan ke barang-bekas bekas seperti botol kaca, kaleng biskuit atau kaleng susu, kaleng makanan dan lainnya bisa memberikan nilai jual kembali pada barang-barang bekas tersebut," terangnya.
Pelatihan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga RW 8 Kelurahan Air Putih, yang juga berperan sebagai pengelola Bank Sampah Berkah.
Jumlah peserta pelatihan dibatasi dikarenakan kondisi pandemi covid 19 dan selama pelatihan protokol kesehatan tatanan hidup normal baru diterapkan.
"Dari pelatihan ini, masyarakat terutama pengelola bank sampah telah memiliki keterampilan mengaplikasikan seni decoupage pada barang bekas, yang dapat menjadi alternatif pengolahan sampah yang terkumpul di bank sampah ini dan bila dipasarkan akan bernilai jual yang jauh lebih tinggi," pungkas Huriatul. (*)