Siswa SMP Global Andalan Belajar Bedakan Berita, Opini dan Hoaks
RIAUMANDIRI.ID, PANGKALAN KERINCI - Sebanyak 90 siswa kelas 8 SMP Global Andalan Pangkalan Kerinci sejak pagi sudah antusias untuk mengikuti kelas menulis berita melalui platform digital agar bisa mengikuti kelas daring. Mereka tetap memakai seragam sekolah pada hari biasanya walaupun mereka berada di rumah. Pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap proses belajar mereka. Namun, mereka masih tetap semangat walaupun hanya belajar melalui layar.
Kepala SMP Global Andalan Pangkalan Kerinci, Adven Daili menjelaskan pihak sekolah rutin mendatangkan guru tamu untuk berbagi kepada siswa mereka. Kali ini, pihaknya mengundang dari Departemen Komunikasi Korporat atau Corporate Communication PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Sari Rezki Antika untuk mengisi kelas tersebut.
“Kami memang rutin mendatangkan guru tamu supaya wawasan mereka bertambah mengenai suatu hal. Saya lihat tadi siswa antusias karena banyak hal pengetahuan dan informasi mereka dapatkan melalui sesi yang dibawakan oleh Ibu Sari,” tuturnya, Kamis (27/8/2020).
Dalam sesi tersebut, Sari menjelaskan bagaimana penulisan berita sesuai kaidah jurnalistik. Mulai dari apa itu berita, jenis berita, unsur berita hingga bagaimana penulisan berita. Ia pun sedikit menyinggung bagaimana menanggapi sebuah berita agar tidak termakan hoaks.
Pada sesi tanya jawab, para siswa secara bergantian bertanya mulai dari bagaimana menulis berita yang baik, menarik dan bagaimana cara mempublikasinya. Salah satunya Andre Samosir mengaku setiap kelas yang mendatangkan guru tamu sangat menyenangkan. Ia bisa mendapatkan ilmu dan informasi yang berbeda dari berbagai profesi.
“Ikut kelas menulis berita ini menyenangkan, saya jadi tahu bagimana menulis berita dengan benar, macam-macam berita, dan saya tahu perbedaan berita dan opini serta bagaimana memastikan berita tersebut benar,” tuturnya.
Senada dengan Dzakki Athaya Marwan, ia mengaku belum banyak tahu mengenai berita. Dzakki hanya membaca berita yang ia temukan dari berbagai sumber. Namun, kelas menulis ini membuat dirinya banyak mendapatkan ilmu jurnalistik yang belum pernah ia dengar.
“Sangat menyenangkan dan dari situ saya banyak mendapatkan ilmu yang belum saya tahu. Kalau ada kelas lagi saya ingin ikut,” katanya. (*)