Butuh Biaya Besar, Pengadaan Labor Biomolekuler di RS Madani Dipertimbangkan Kembali
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru untuk pengadaan laboratorium biomolekuler di Rumah Sakit Daerah Madani, di Jalan Garuda Sakti, Panam, masih akan dipertimbangkan. Sebab untuk memujudkan hal itu dibutuhkan anggaran yang cukup besar yakni mencapai Rp9 miliar, belum lagi untuk biaya operasionalnya juga cukup tinggi.
"Kemarin kita sudah ekspos. Untuk biaya pengadaan laboratorium biomolekuler lebih kurang mencapai Rp9 Miliar," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Selasa (25/8/2020).
Dia menjelaskan, seiring berjalan untuk biaya pemeriksaan sampel swab per orang membutuhkan biaya Rp600 ribu. Karena itu pihaknya akan melaporkan hal itu kembali ke Wali Kota Pekanbaru terkait estimasi pengadaan laboratorium biomolekuler tersebut.
"Kami perlu melaporkan kembali ke wali kota. Kalau dari segi kebutuhan, Pekanbaru memang butuh karena sampai saat ini hanya Pemprov Riau yang memiliki laboratorium biomolekuler," jelasnya.
Dengan terbatasnya laboratorium tersebut, maka sampel swab yang dikirim ke Provinsi Riau untuk hasilnya tidak dapat diketahui langsung sebab harus menunggu selama beberapa hari. Karena untuk pengiriman sampel swab bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru namun dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Riau.
Kalau dari segi anggaran, dr Bob, sapaan akrab Plh Kadiskes, mengatakan, anggaran yang ada di Pemko Pekanbaru masih mencukupi untuk pengadaan laboratorium biomolekuler tersebut.
"Tapi kita pertimbangkan dari segi manfaatnya, biaya operasionalnya cukup besar, per orang Rp600 ribu. Kalau kita subsidi itu kan perlu biaya besar dari Pemko. Nanti kita konsultasikan lagi sama pak wali kota," tandasnya.
Terkait hal itu, sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT, mengatakan, saat ini Pemko Pekanbaru hanya mengirimkan sampel swab ke laboratorium biomolekuler milik Provinsi Riau yang ada di RSUD Arifin Achmad untuk mengetahui hasil.
"Kalau dengan kondisi seperti ini, kita hanya mengharapkan lab (laboratorium-red) dari provinsi, ini tak cukup," katanya.
Menurutnya, sejak beberapa pekan terakhir terjadi penambahan jumlah konfirmasi kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan yang cepat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tes swab terhadap kontak erat pasien positif terus dilakukan untuk melacak penyebaran virus itu. Firdaus menilai, dengan tes swab yang terus dilakukan maka jumlah sampel yang dikirimkan terus meningkat setiap harinya ke laboratorium biomolekuler.
"Kalau bisa secepatnya untuk pengadaan lab. Tinggal lagi teknik pengadaan nya yang cepat," terangnya.
Laboratorium biomolekuler milik Pemko Pemko sendiri rencananya akan diadakan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jalan Garuda Sakti KM 2 Kecamatan Tampan.
Pengadaan Laboratorium biomolekuler akan diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Riau. Ia menyatakan untuk anggaran pengadaan akan diambil dari anggaran penanganan Covid-19.