Bagikan 400 Alquran, Begini Dakwah ala Komunitas Kampar Berbagi
RIAUMANDIRI.ID, KAMPAR - Rombongan anak muda berjumlah delapan orang terlihat sibuk menurunkan 400 buah Alquran dari mobil yang mereka tumpangi, Sabtu (22/8/2020).
Setelah diturunkan, ratusan Alquran itu dipindahkan ke perahu masyarakat di Pelabuhan Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.
Anak muda dari Komunitas Kampar Berbagi ini sedang melakukan aksi Dakwah On The River menyusuri Sungai Subayang menuju Desa Koto Lama, Sungai Santi, Dua Sepakat, Ludai yang terletak di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Menyusuri indahnya alam Sungai Subayang menjadi kegembiraan tersendiri bagi kalangan anak muda yang fokus berdakwah melalui berbagi Alquran kepada masyarakat.
Ustaz Jarlis sebagai ketua Komunitas mengatakan, inilah salah satu cara mereka berdakwah.
"Menyusuri Sungai Subayang menyapa masyarakat yang tinggal di sepajang bibir sungai serta berbagi Alquran yang merupakan infak dari masyarakat," ujar Ustaz Jarlis.
Kepala Desa Kota Lama, Suharmis, sangat terharu dan mengucapkan terimakasih atas bantuan Alquran.
"Semoga gerakan dakwah ini semakin massif dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa tersentuh oleh dakwah anak-anak muda seperti Komuntas Kampar Berbagi," tutur Suharmis.
Setelah menyerahkan bantuan Alquran kepada masyarakat Desa Kota Lama dan Desa Sungai Santi, anggota komunitas kembali menyusuri surgaloka Sungai Subayang menuju Desa Dua Sepakat.
Andri selaku Kepala Desa Dua Sepakat merasa sangat senang dikunjungi oleh Komunitas Kampar Berbagi.
"Tentunya masyarakat Desa Dua Sepakat berterimakasih atas bantuan Alquran dan kegiatan menebar kebaikan ini harusnya juga ditularkan kepada komunitas-komunitas lain," tutur Andri.
Sungai Subayang yang dihiasi oleh bebatuan alam yang indah tentunya memanjakan perjalanan anggota komunitas menuju Desa Ludai sebagai desa destinasi dakwah terakhir komunitas berbagi untuk minggu ini.
Makan di tepi Sungai Subayang adalah kegiatan langka yang sulit dijumpai bagi anggota komunitas.
Selain Alquran, Komunitas Kampar Berbagi juga sudah memberikan bantuan berupa perahu motor sebanyak dua buah beberapa bulan lalu.
"Sampan yang bertuliskan "Sampan Dakwah Komunitas Kampar Berbagi" merupakan infak para donatur yang kami salurkan untuk menfasilitasi dakwah di Kecamatan Kampar Kiri Hulu," tambah Ustaz Jarlis.
"Dakwah itu tidak hanya sebatas ceramah atau khutbah dari mimbar ke mimbar. Dakwah itu juga harus bersifat inklusif. Dakwah di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan juga memiliki urgensi yang sama," tutur Assyari Abdullah, dosen Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang juga menjadi anggota komunitas.
Sementara itu Amrul Fauzi mengatakan, pendistribusian Alquran ini bagian dari jihad membumikan Alquran di tengah-tengah kehidupan umat.
Komunitas Kampar Berbagi ini beranggotakan anak muda dengan berbagai profesi, dari ustaz, hafiz, entrepreneur, bankir, dosen sampai kepada politisi.
"Semuanya berkolaborasi dan berkontribusi sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing," kata Muhammad Faisal, ketua DPRD Kampar yang juga menjadi anggota komunitas.
Muhammad Faisal sendiri juga berpikiran bahwa dakwah tidak semata-mata menjadi tanggung jawab ustaz.
"Di dunia politik juga terbuka peluang besar untuk berdakwah," tutur politisi Gerinda ini.
"Kami senang dengan kehadiran Komunitas Kampar Berbagi ini. Kami juga bisa curhat terkait pembangunan di desa kami, karena juga hadir ketua DPRD," kata Firdaus, Kepala Desa Ludai. (*)