Aksi Heroik Hang Tuah ‘Selamatkan’ Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Bengkalis
RIAUMANDIRI.ID, BENGKALIS - Hang Tuah melakukan aksi heroik dengan memanjat tiang bendara sebelum pelaksanaan penurunan Bendera Merah Putih di halaman Kantor Bupati Bengkalis, Senin (17/8/2020).
Pasalnya, sekitar pukul 16.45 WIB sebelum pelaksanaan upacara penurunan Bendera Merah Putih dilaksanakan, dua personel Paskibra Kabupaten Bengkalis Nur Muhammad Kurnia dan Rizki Akbar mengecek tali di tiang bendera.
Betapa terkejutnya mereka saat menyaksikan bagian dari ujung dari Bendera Merah Putih tidak lagi berada di tiang, melainkan berada di bawah. Sementara Bendara Merah Putih tetap berkibar di ujung tiang. Melihat kejadian itu, keduanya langsung menyampaikan kepada pihak panitia.
Terjadi sedikit kepanikan, mengingat upacara penurunan bendera bakal segera dimulai.
Beberapa peserta upacara langsung menyarankan untuk segera memanggil mobil crane perawatan lampu jalan milik Dinas Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bengkalis.
Menyaksikan kepanikan terjadi di lapangan. Hang Tuah yang sehari-hari sebagai kameramen Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, merasa terpanggil.
Dengan sigap ia membuka sepatu, menyerahkan handphone kepada Haliyun Naim (peliput), dan langsung menuju tiang bendera.
Tanpa basa-basi, ayah dari dua anak ini mengambil ujung tali bendera, kemudian memanjat ke tiang bendera. Pemandangan itu tentu mengundang rasa cemas seluruh peserta upacara.
Tak mau kehilangan momen bersejarah dari sosok “pahlawan” penyelamat tali bendera detik-detik penurunan bendera merah putih, seluruh peserta langsung mengambil foto dan video aksi mendebarkan itu.
Tak ketinggalan Plh Bupati Bengkalis, Bustami HY dan para undangan dari Forkopimda yang akan mengikuti upacara penurunan bendera tingkat nasional secara virtual di lantai 4, ikut menyaksikan aksi gagah dan berani yang ditunjukan Hang Tuah.
Beberapa menit berada pada posisi setengah meter ujung tiang, Hang Tuah tampak sedikit kesulitan untuk menyambung ujung tali yang terlepas. Namun berkat ketangguhan dan kegigihannya, akhirnya sosok yang dikenal pendiam dan pemalu ini, berhasil mengaitkan ujung tali bendera pada pengait.
Begitu berhasil menyambungkan tali bendara, Hang Tuah yang mengenakan pakaian lapangan peliputan ini, turun dengan sigap.
Tak ayal keberhasilan Hang Tuah sang penyelamat upacara detik-detik penurunan Bendera Merah Putih ini, langsung diberikan aplaus oleh seluruh peserta.
Tak hanya aplaus, ucapan apresiasi dan terima kasih, silih berganti disampaikan personil Paskibra, panitia maupun peserta upacara.
Sore itu, Hang Tuah benar-benar menjadi penyelamat sukses detik-detik bersejarah sempena peringatan Dirgahayu Republik Indonesia.
Apa yang menjadi alasan Hang Tuah terpanggil menjadi “penyelamat” sore itu.
Menurutnya, apa yang dilakukan semata-mata panggilan hati, agar upacara dapat dilaksanakan dengan baik.
Mengingat sore itu, waktu pelaksanaan upacara sudah dekat, apabila harus memanggil mobil crane perawatan lampu, tentu memakan waktu lama.
“Kebetulan saya punya kemampuan memanjat. Melihat kondisi di lapangan, saya pun langsung terpanggil untuk memanjat. Apa yang dilakukan pada sore itu, tidak sebanding dengan perjuangan para pahlawan telah mengorbankan nyawa demi kemerdekaan bangsa ini,” ungkap Hang Tuah.
Usai upacara penurunan bendera, Hang Tuah kembali diserbu personel Paskibra. Mereka memberikan tanda hormat dan mencium tangan. Penghormatan itu disampaikan Nur Muhammad Kurnia dan teman-teman, karena Hang Tuah dianggap sebagai sosok penyelamat.
Reporter: Usman