RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Artis cantik Hana Hanifah membantah dirinya terlibat kasus prostitusi online di Medan, Sumatera Utara. Namun dia tidak menampik pernah ditawari jadi PSK alias pekerja seks komersial.

Hana Hanifah yang menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier, dipancing mantan pesulap itu soal pertanyaan mucikari. Sebab ia merasa aneh karena sang artis membantah prostitusi namun ada mucikari yang ditangkap dalam kasusnya tersebut.

“Kalau ada mucikari, itu artinya elo ditawarin dong?” tanya Deddy Corbuzier di channel YouTubenya, Rabu (5/8/2020).

“Iya, heem,” jawab Hana Hanifah.

“Iya, elo ditawari untuk jadi PSK gitu?” tanya Deddy Corbuzier untuk meyakinkan.

Saat Deddy Corbuzier menyebut kata PSK, Hana Hanifah sempat mengelaknya. “Untuk photoshoot,” jelas artis sekaligus selebgram ini.

Deddy Corbuzier masih coba mengulik, karena ada hal yang terasa janggal baginya.

“Kan elo photoshoot, tapi dia ditangkap sebagai mucikari?” tanya mantan suami Kalina Oktarani tersebut.

Setelah didesak, baru Hana Hanifah mengaku ada tawaran kepada dirinya untuk terlibat dalam bisnis prostitusi.

Deddy Corbuzier kembali melanjutkan pertanyaannya soal penawaran terhadap Hana Hanifah menjadi PSK oleh sang mucikari.

“Nawarinnya di chat?” kata presenter 43 tahun ini.

“Iya,” jawab perempuan yang diakui Kriss Hatta sebagai kekasihnya itu.

Hana Hanifah menjelaskan, penawaran itu dilakukan saat dirinya sudah tiba di Medan, Sumatera Utara untuk menjalani photoshoot seksi di sebuah hotel.

“Pas di photoshoot itu dia nawarinnya (melalui chatting). Dia kan yang jemput aku, terus ditemuin sama yang fotografernya itu,” papar Hana Hanifah.

Deddy Corbuzier menduga, yang memesan Hana Hanifah untuk menjadi PSK adalah seseorang yang berada di kamar hotel tersebut.

“Jadi yang orang ini ada di kamar sama lo, kepingin? Tapi ngomongnya sama orang itu. Terus dia nge chat elo, tapi nggak jawab?” tanya Deddy Corbuzier.

“Iya,” jawab Hana Hanifah.

Keterangan Polisi

Hana Hanifah diduga sudah melakukan kegiatan prostitusi selama setahun terakhir. Karena tergiur keuntungan besar dari ‘jasa’ yang diberikannya.

“Jadi pertama kali saat wawancara langsung dengan yang bersangkutan, dia menyampaikan di Medan baru sekali. Tapi melakukan kegiatan ini pengakuannya sudah setahun,” tutur Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, 14 Juli 2020.

Riko melanjutkan, “Alasannya, menjanjikan keuntungan ekonomi yang sangat besar.”

Sumber : Suaracom

Editor : Nandra F Piliang