Sampah dan Gundulnya Hutan Penyebab Banjir
UJUNGTANJUNG (HR)-Masyarakat sudah semakin khawatir akan muncul banjir susulan yang akan melanda pemukiman warga seperti yang terjadi di Kecamatan Tanah Putih dan Rantau Kopar.
Penyebab utama banjir, karena sampah bertumpuk dan dibiarkan yang akhirnya dibawa air hujan ke sungai, penebangan pohon sembarangan, dan perubahan lahan pertanian menjadi tempat pemukiman.
Salah seorang warga Tanah Putih, Antoni(45), Selasa(7/4) mengatakan, banjir akan terus melanda beberapa wilayah di Kecamatan Tanah Putih, khususnya mereka yang tinggal di bantaran sungai. Sebab Pemerintah belum serius mengatasi apa yang menjadi penyebab banjir.
“Pemerintah hanya fokus terhadap penanggulangan korban banjir. Kalau ada korban banjir, pemerintah hanya memberikan bantuan bahan pangan. Sementara apa yang menjadi penyebab banjir, tidak dilakukan penelitian yang seharusnya paling urgen dikerjakan. Lebih baik mencegah dari pada?mengobati. Artinya penyebab banjir itu yang paling penting harus diatasi,”tegas Antoni.
Menurut Antoni, penyebab banjir yang selama ini terjadi di Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Rantau Kopar adalah karena tumpukan sampah yang jarang diangkut.
Kemudian kesadaran masyarakat masih kurang dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Tak heran, masih mendominasi masyarakat membuang sampah sembarangan. Padahal tanpa disadari hal sekecil itu, bisa menimbulkan bencana alam seperti banjir.
Masih kata Antoni, penebangan pohon sembarangan juga penyebab banjir. Ketika pohon-pohon gundul, otomatis daerah resapan air berkurang. Sama?halnya juga dengan lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi tempat pemukiman warga.
“Pohon-pohon sudah mulai gundul. Lahan pertanian menjadi tempat pemukiman. Makanya kalau datang hujan, air seluruhnya masuk ke sungai. Padahal volume sungai tidak mampu lagi menampung air hujan, sehingga terjadilah banjir,”papar Antoni.
Beberapa daerah di Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Rantau Kopar sudah mengalami banjir, khususnya daerah aliran sungai. Ia berharap Pemerintah memang sudah harus serius melakukan penanganannya.
“Jangan menunggu semakin banyak korban banjir. Secepat mungkin, harus dilakukan antisipasi. Apalagi sekarang ini cuaca musim hujan,” tukas Antoni.
Pendapat yang sama jugakan dikatakan Jhon (37) warga Kecamatan Rantau Kopar, ia mengatakan, sangat prihatin melihat kondisi dibeberapa daerah di Rohil yang semakin?sering dilanda banjir. Penyebab banjir itu, menurut pandangannya, karena?manusia sudah tidak bersahabat lagi dengan alam.
Yang seharusnya kelestarian alam dijaga, sekarang ini manusia sudah membabat kekayaan alam itu. “Pohon-pohon ditebangi. Sungai menjadi tempat pembuangan sampah.
Sementara penanaman ulang tidak pernah dilakukan. Juga, sungai tidak pernah dibersihkan. Untuk mengatasi banjir, masyarakat harus sama-sama menjaga kelestarian alam, dan menjaga kebersihan,” jelas Jhon. (put)