PDIP: Demokrat Krisis Kader di Daerah untuk Pilkada
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat enggan mengomentari pernyataan Plt Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut), Herri Zulkarnain yang menyebut mereka merengek di Pilkada Serdang Bedagai (Sergai). Djarot bahkan kembali menyinggung soal Pilkada Medan.
"Untuk Medan, menunjukkan bahwa Partai Demokrat telah mengalami krisis kader yang diajukan sebagai calon kepala daerah," kata Djarot kepada wartawan, Senin (27/7/2020).
Hubungan PDIP dengan Demokrat memanas buntut dari kepindahan Akhyar Nasution. Akhyar diketahui pindah dari PDIP ke Demokrat.
"Ingat lho, Saudara Akhyar keluar rumah sendiri tanpa pamit. Padahal, Minggu malam masih ikut rapat DPD di kantor partai, " ucap Djarot.
Djarot menegaskan bahwa PDIP akan fokus memutus mata rantai korupsi di Medan. Dia menyebut PDIP ingin membangun pemerintah yang bersih di Medan.
"Kita akan fokus memutus mata rantai korupsi dalam tata kelola pemerintah, di mana tiga kali berturut-turut mantan Wali Kota Medan terjerat kasus korupsi yang menjadikan rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin kotanya," sebut Djarot.
"Ke depan harus dibangun pemerintahan yang bersih dan dapat dipercaya, agar rakyat bisa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan kotanya," imbuhnya.
Plt Ketua Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain memang menyebut PDIP merengek di Pilkada Sergai. Terkait pernyataan itu, Djarot meminta agar ditanyakan langsung ke Ketua DPC PDIP Sergai.
"Sedangkan untuk Sergai, sebaiknya ditanyakan langsung ke Ketua DPC-nya, apa benar seperti yang dituduhkan," ujar Djarot.
Seperti diketahui, hubungan Demokrat dan PDIP memanas terkait Pilwalkot Medan 2020. Ini menyusul kepindahan Akhyar ke Demokrat. Plh Wali Kota Medan itu diusung Demokrat di Pilkada Medan di saat PDIP digadang-gadang akan memilih menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution pada Pilwalkot Medan.
Djarot sempat melempar sindirian atas kepindahan Akhyar ke Demokrat itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbicara soal berburu kekuasaan saat menanggapi kepindahan Akhyar.
"Kader partai harus berdisiplin dan berpolitik itu untuk pengabdian yang lebih besar, bukan untuk berburu kekuasaan politik. Karena itulah langkah pragmatis yang dilakukan Saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat justru ditempatkan sebagai bagian konsolidasi kader," kata Djarot.
Atas sindirian Djarot itu, Demokrat Sumut memberikan balasan. Demokrat menyebut PDIP merengek di Pilkada Serdang Bedagai (Sergai).
"Sebenarnya tidak boleh lah (menyindir). Banyak Demokrat berkoalisi dengan PDI. Saya ambil contoh Sergai, Ketua PDIP-nya merengek-rengek untuk Demokrat bergabung (dalam koalisi)," ungkap Plt. Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain, Minggu (26/7).