Bupati Minta Pelabuhan Tikus Diawasi
BENGKALIS (HR)–Beberapa hari lalu, Kepolisian Daerah Riau meringkus tiga gembong narkoba internasional. Satu pelaku merupakan warga Malaysia, NH (50). Sedangkan dua pelaku lainnya adalah wanita warga Dumai, Riau, Y (30) dan YS (35). Dari tangan tersangka, polisi menyita sabu seberat 46,5 kilogram yang ditaksir senilai ratusan miliar rupiah.
Sesuai penjelasan Kepala Polda Riau, barang haram tersebut berasal dari Malaysia melalui pelabuhan tikus di Dumai. Selain memberikan apresiasi atas keberhasilan jajaran Polda Riau itu, Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengingatkan warganya untuk semakin meningkatkan kewaspadaan. Sebab, tidak tertutup kemungkinan, pelabuhan tikus yang jumlahnya banyak di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini juga dijadikan, tempat transit jaringan narkoba internasional sebagaimana pelabuhan tikus di Dumai tersebut.
“Seluruh lapisan masyarakat harus peduli dan berpartisipasi aktif. Waspadai setiap aktifitas siapapun yang patut dicurigai ada kaitannya dengan peredaran narkoba. Termasuk warga setempat. Segera laporan kepada aparat penegak hukum atau pemerintahan terdekat bila mengetahuinya,” harap Herliyan.
Bupati mengatakan itu ketika mengadakan silaturahim dengan warganya sempena kegiatan Khatam Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Dusun Tambak Rejo, Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Senin (6/4).
Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seluruh desa di kabupaten yang memiliki 136 desa dan 19 kelurahan memang berpotensi sebagai pintu masuk narkoba dari negara luar, seperti Malaysia.
Lebih-lebih untuk desa-desa yang berada di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Bantan, Bengkalis, Bukt Batu, Siak Kecil, Rupat dan Rupat Utara yang umumnya memang banyak memiliki pelabuhan tikus. ***