Pengguna Jalan Keluhkan Keberadaan 'Pak Ogah', Dishub: Jangan Beri Uang
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso, meminta kepada seluruh warga penggunan jalan raya untuk tidak memberikan uang kepada 'Pak Ogah' atau orang yang berusaha mengatur lalu lintas.
Menurut Yuliarso, keberadaan 'Pak Ogah' malah kerap membuat kemacetan di jalan raya dan sudah banyak warga yang melaporkan hal itu.
"Kita minta warga jangan beri uang ke mereka (Pak Ogah-red). Karena kalau diberi mereka akan semakin banyak dan meresahkan warga pengguna jalan," tegas Yuliarso, Rabu (15/7/2020).
Upaya penertiban, kata Yuliarso, sudah sering dilakukan namun Pak Ogah selalu kucing-kucingan. Yuliarso, juga meminta warga untuk mematuhi rekayasa dan aturan lalu lintas yang sudah dibuat. Sehingga tidak memberi peluang bagi 'Pak Ogah' dalam menjalankan aksinya.
"Sudah sering kita tertibkan. Tapi sebentar saja mereka muncul lagi. Karena itu kita minta warga jangan beri uang ke mereka," ulangnya
Yuliarso mengakui, untuk pengaturan atau rekayasa lalu lintas kendaraan memang tanggung jawab Dishub, namun diharapkan masyarakat ikut membantu. Sebab, Dishub memiliki keterbatasan untuk bekerja 1x24 jam dalam sehari.
"Kalau sepenuhnya diserahkan ke kita, memang ini tugas kita, tapi kita tidak bisa 1x24 jam. Kalaupun bisa ya pasang CCTV, tapi itukan butuh anggaran lagi, waktu perencanaan dan lain-lain," katanya.
Meminimalisir persoalan itu terjadi, Dishub bersama kepolisian sedang melakukan pengkajian lalu lintas. Untuk memantau jadwal kapan lalu lintas padat dan lengang berikut berapa banyak kendaraan yang lewat pada waktu tertentu.
Dishub juga berencana untuk mengunci jalur putar arah yang nantinya akan direkayasa atau ditutup. Sehingga pak ogah tidak bisa membukanya dan masyarakat dapat berputar arah yang memang dibenarkan untuk dilintasi.
Polresta Pekanbaru Minta Sinergitas Semua Kalangan
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru mengatakan, keberadaan Pak Ogah perlu sinergitas dari berbagai kalangan untuk menertibkannya. Tak mampu hanya satu instansi saja untuk menindak aktivitas liar di jalanan itu.
Sebab, hari ini ditertibkan, besok keberadaan mereka di jalanan Pekanbaru ditemukan lagi. Apalagi, saat ditertibkan mereka sering kucing-kucingan.
Seperti penertiban yang selalu dilakukan oleh Satuan Lalulintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, dari sekian banyak hanya beberapa yang berhasil diamankan.
"Pak ogah nih sedikit kewalahan kita tertibkan, meskipun kita gencar menertibkannya, keberadaan nya tetap juga ada. Padahal kita sudah giat melakukan patroli," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Emil Eka Putra, Rabu (15/7).
Dalam patroli beberapa waktu terakhir, kata Emil, pihaknya telah mengamankan sebanyak 4 orang yang menjadi pak ogah. Terhadap mereka, pihak menindak tegas di Mapolresta Pekanbaru.
"Pak ogah nih bandel, kucing-kucingan dengan kita (Polisi, red). Beberapa waktu lalu ada empat orang yang kita dapat, dan mereka kita amankan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," tegasnya.
Keberadaan pak ogah sering dijumpai di beberapa ruas jalan, yakni di Jalan Tuanku Tambusai dan juga Jalan HR. Soebrantas. Kerjanya mengarahkan pengguna jalan yang hendak berputar arah di U-turn, setelah itu meminta uang.
"Kepada pengguna jalan pun, kita minta untuk tidak memberikan uang kepada mereka. Mereka nih kan ada karena dikasih uang itu," imbut lagi.
Untuk lebih efektif, penertiban pak ogah ini sudah sepatutnya dibantu juga dari instansi lainnya, tidak hanya dari kepolisian saja. Misalnya, keikutsertaan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru ataupun juga dengan bantuan Satpol PP.