DPKH Riau Berikan Delegasi ke Daerah Periksa Kesehatan Hewan Kurban
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Menjelang hari raya Idul Adha 1441 hijriah atau hari raya Kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau telah memberikan kewenangan kepada Dinas Peternakan se/Kabupaten/Kota untuk memeriksa kesehatan hewan di lokasi penjualan hewan, maupun di tempat pemotongan hewan kurban.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rahmat Setiyawan mengatakan, hal ini untuk memastikan daging hewan kurban itu layak dikonsumsi masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan, baik yang didatangkan dari luar maupun hewan yang diternak sendiri oleh peternak sapi.
“Untuk pemeriksaan ternak sudah didelegasikan kepada Kabupaten/Kota. Hewan kurban yang ada di daerah dipastikan dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi masyarakat,” jelas Rahmat, Senin (13/7/2020).
Dijelaskan Rahmat, untuk saat ini pihaknya masih menunggu dan mengawal kedatangan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memenuhi stok daging sapi di Riau. Sapi tersebut merupakan bantuan dan kerjasama melalui salah satu Badan Usaha Milik Tani (BUMT) Kuansing, dan pihaknya akan bekerjasama untuk suplai sapi kurban tahun ini. Sebelum dilakukan kerja sama pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap hewan kurban tersebut.
“Kita sedang konsentrasi mengawal persiapan pemasukkan sapi dari luar NTT. Sebelum kita kerjasama penyediaan sapi Bali dari NTT, akan dilakukan pengecekan kesehatan pada sapi yang datang. Sapi Bali ini kan rentan terkena penyakit Jembrana. Jadi perlu kita cek dulu apakah terkena Jembrana atau tidak,” jelas Rahmat.
Sebelumnya Rahmat menjelaskan, untuk ketersediaan sapi di Riau, pihaknya juga telah menjajaki kerjasama dengan BUMT Kuansing, yang akan menerima bantuan sebanyak 500 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur, dan bakal dikirimkan melalui kapal.
“Rencana akan ada bekerjasama untuk korban sapi cukup bagus dari NTT akan di suplai, dan ini sudah menjadi bisnis bersama BUMT Kuansing, dan dinas peternakan. Sapi ini semua aman dan tidak kecewa, sapi bali dengan berat 250 Kg sampai 300 Kg. Kalau masalah harga kalau tak salah Rp49 ribu perkilo kalau hidup, sampai kesini bisa mencapai Rp60 ribu,” jelasnya.
Reporter: Nurmadi