Ayah Wafat, Dokter Kakak Beradik di Semarang Juga Meninggal Positif Corona

Ayah Wafat, Dokter Kakak Beradik di Semarang Juga Meninggal Positif Corona

RIAUMANDIRI.ID, SEMARANG – Gugurnya tenaga medis di Kota Semarang menyisakan kisah pilu. Kakak beradik yang berprofesi sebagai dokter meninggal dengan status Positif COVID-19 setelah belum lama ayah mereka meninggal. Mereka adalah dr Elianna Widiastuti dan dr Sang Aji.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr Elang Sumambar mengatakan pada tanggal 28 Juni 2020 dini hari ayah mereka meninggal dan sang kakak yaitu dr Elianna Widiastuti menghadiri pemakaman pada siang harinya. Di hari yang sama Elianna mengeluh sakit dan dibawa ke rumah sakit.

"Kemudian dibawa ke RS Roemani, di hari yang sama meninggal dunia," kata Elang saat dihubungi, Jumat (10/7/2020).


Elang mengatakan belum mengetahui ayah mereka apakah meninggal positif COVID-19 atau tidak, namun karena adanya kecurigaan maka dilakukan tes terhadap dr Elliana dan ternyata positif. Tracing langsung dilakukan.

"Kita curiga maka lakukan tracing," tegasnya.

Selanjutnya pada tanggal 1 Juli 2020 sang adik yakni dr Sang Aji juga meninggal dunia di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Hasil swab yang keluar ternyata menunjukkan positif COVID-19.

"Tracing itu dua tiga hari, hasilnya positif. Keluarganya juga di tracing positif," jelas Elang.

Untuk diketahui dr Elianna bertugas di Puskesmas Halmahera Kota Semarang, sedangkan dr Sang Aji bertugas di Puskesmas Karanganyar Kota Semarang. Sang Aji pernah bertugas di rumah dinas Wali Kota Semarang yang menjadi lokasi karantina untuk pasien Corona.

Bertambah lagi dokter yang gugur

Kabar duka soal gugurnya dokter dengan status positif Corona kembali terdengar. Pagi tadi dr H Ahmadi, N.H., Sp.KJ yang merupakan dokter spesialis kedokteran jiwa di RSI Sultan Agung meninggal dunia.

"Benar, meninggal pukul 06.45 WIB di RSUD Wongsonegoro," kata Elang.

Pemakaman sudah dilakukan dengan protokol COVID-19. Elang menambahkan tracing langsung dilakukan dan ternyata keluarganya juga positif.

"Keluarganya juga positif. Istrinya saat ini di rumah sakit, anaknya isolasi mandiri di rumah," tandasnya.

Melihat tenaga medis yang berguguran, Elang berharap ada pemeriksaan berkala untuk tenaga medis. Biaya memang tinggi, setidaknya bisa dilakukan sampling berkala dan pemerintah bisa ikut membantu.

"Saya harap ada pemeriksaan berkala tenaga medis. OTG itu kalau dirapid belum tentu terlihat, kalau swab baru ketahuan. Pemerintah bisa membantu untuk sampling," jelasnya.

Sementara itu dari internal pihaknya akan melakukan inisiasi untuk lebih mengedukasi pemakaian dan pelepasan APD yang benar dengan meibatkan ahli. Hal itu merupakan salah satu upaya agar nakes tidak tertular Corona.

"Akan melakukan inisiasi untuk edukasi pemakaian dan pelepasan APD. Kami juga akan melibatkan ahli. Dari profesi kami akan tingkatkan pengetahuan," ujarnya.



Tags Corona