Tanjungbalai Rawan Penyeludupan Narkoba

Medan (HR)– Kota dan perairan Tanjungbalai, Asahan, Provinsi Sumatera Utara, rawan penyelundupan naroba dari Malaysia dan Hong Kong, kata Sekjen DPP Gerakan Anti Narkotika Zulkarnain Nasution.
“Kota Tanjung Balai di perairan pantai timur itu bagi bandar merupakan daerah tujuan peredaran narkoba dari Thailand dan Hong Kong,” kata Zulkarnain di Medan, baru-baru.
Oleh karena itu, Polda Sumatera Utara dan instansi terkait perlu lebih meningkatkan pengamanan di Pelabuhan Tanjung Balai, dan pelabuhan tidak resmi (pelabuhan kecil) yang selama ini dijadikan tempat transaksi dan peredaran narkotika.
“Pelabuhan Tanjung Balai juga perlu ditambah peralatan sinar x untuk mendeteksi masuknya barang terlarang itu ke Indonesia,” ujar Zulkarnain.
Selain itu, pelabuhan kecil tersebut, selama ini kurang mendapat pengawasan yang ketat dari petugas kepolisian, sehingga dijadikan tempat pendaratan bagi kapal kayu yang mengangkut barang narkoba dari luar negeri.
Bahkan, di perairan Tanjung Balai, banyak terdapat bangunan tempat pendaratan kapal berukuran kecil dan berada di pulau-pulau terpencil yang cukup jauh, serta kurang terpantau aparat keamanan di laut.
“Jadi, tidak mengherankan sering dijadikan sebagai tempat transit atau penyimpanan narkoba yang diangkut dari negara luar tersebut oleh para sindikat obat terlarang itu,” katanya.
Dia mengatakan, petugas keamanan dapat memanfaatkan warga maupun nelayan untuk ikut serta dalam pemberantasan penyelundupan narkoba yang berada di tengah laut.
Sebab, para nelayan tersebut yang mengetahui secara jelas beberapa lokasi tempat transaksi narkoba di perairan Tanjung Balai yang berbatasan dengan Selat Malaka.(ant/ivi)
Berita Lainnya
- Gugatan BG Seharusnya ke PTUN, Bukan PN
- Psikolog UGM Dukung Hukum Kebiri Bagi Pelaku Pedofil
- Hindari 5 Hal Ini Agar Jerawat Tidak Semakin Parah!
- Sudah 631 Pasien Positif Covid-19 Sembuh, DKI Jakarta Terbanyak
- Pemindahan Ibu Kota, Pengamat Minta Pemerintah Lebih Terbuka
- Sandang Status Janda di Usia Muda