Deddy Corbuzier Mengaku Bahagia Jadi Mualaf dan Ingin Bantu Orang Mengenal Islam
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Deddy Corbuzier berkesempatan ngobrol seputar agama dengan Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan Aa Gym. Deddy mengaku sudah ikut kajian Aa Gym sejak 20 tahun lalu.
Deddy waktu itu masuk ke dalam masjid dan ikut pengajian Aa Gym sebanyak empat hingga lima kali. Sebab, ia merasa nyaman dan tenang, saat mendengarkan ceramah Aa Gym.
Kini, mantan suami Kalina Ocktaranny itu juga mengisahkan bagaimana ia memutuskan masuk Islam dan menjadi seorang mualaf. Deddy mengaku bahagia menjadi seorang muslim.
"Karena Islam ini karunia Allah, maka saya punya utang pada saudara-saudara yang belum Islam. Utangnya apa? Satu, saya harus belajar menjadi contoh, bagaimana jadi seorang muslim lebih baik. Kedua, membantu orang lain bisa mengenal Islam. Perkara hidayah, Allah yang menentukan," kata Aa Gym, seperti dikutip Sahijab dari kanal YouTube Aa Gym Official.
"Nah, itu menariknya, karena Aa pada saat itu tidak meminta saya atau menyuruh saya menjadi muslim. Tidak pernah keluar kata-kata itu dari Aa sama sekali," ungkap Deddy, yang menegaskan menjadi mualaf tanpa paksaan dari siapa pun.
Aa Gym ikut bersyukur, ketika mengetahui Deddy sudah menjadi mualaf. Bahkan, Deddy mengaku usai jadi mualaf ingin langsung berangkat umrah, namun terhalang karena wabah virus Corona.
"Lebih senang, yang pasti lebih senang (jadi mualaf). Terus, karena Aa tahu, dari dulu teman-teman saya 90 persen muslim, jadi lebih dekat dengan mereka, lebih banyak saudara, lebih tenang juga. Lebih banyak hal yang saya dapati. Rencananya, kemarin tuh ingin umrah Aa (tapi gagal karena corona)," ujar Deddy.
Aa Gym membahas mengenai profesi Deddy sebelumnya sebagai seorang pesulap. Deddy mengaku masih suka iseng main sulap, namun bukan untuk bekerja.
"Masih sulap kadang-kadang. Kalau buat teman-teman doang, orang-orang. Enggak bisa hilang, karena dari dulu sudah pesulap, cuma enggak mau dibayar kalau saya main. Kalau saya lagi ingin, kayak keikhlasan," tutur dia.
"Saya tuh sempat mengalami, ketika saya bermain sulap, saya sudah enggak bertujuan hibur orang, tapi bertujuan cari duit, jadi kehilangan seninya. Jadi, saat saya menyatakan berhenti, saya berhenti profesional. Dengan harapan, saya main karena saya ikhlas, saya senang, ingin membahagiakan orang," tutur Deddy.