Mahasiswa UIN Suska Riau Bentrok dengan Satpam Saat Aksi Tuntut Keringanan UKT
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau kembali menggelar aksi, Rabu (1/7/2020) menyikapi Surat Keputusan Rektor No.1009/9/2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) atas dampak bencana wabah Covid-19.
Aksi mahasiswa berakhir bentrok dengan pihak sekuriti ketika sejumlah mahasiswa nekat menabur pupuk kandang di lantai gedung rektorat sebagai simbol kekecewaan mahasiswa terhadap pimpinan yang tidak mau menemui mahasiswa.
Ketika massa aksi sedang beristirahat puluhan sekuriti mendatangi mahasiswa yang berjumlah 7 orang.
Kronologisnya, pada pukul 20.00 WIB, pihak keamanan kampus mencopot paksa spanduk beserta tenda mahasiswa yang menduduki gedung rektorat.
Namun setelah itu mahasiswa berhasil mendirikan kembali tenda yang telah dirobohkan oleh pihak sekuriti.
Korlap aksi Dewi Sari mengatakan, tuntutan mahasiswa di antaranya transparasi dana kampus serta pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 15 persen bagi seluruh mahasiswa UIN Suska dan digratiskan bagi mahasiswa yang merupakan anak yatim.
Tuntutan selanjutnya yaitu mahasiswa meminta fasilitas kuliah online berupa paket internet 30 GB per bulan untuk meringankan beban mahasiswa di masa pandemi Covid-19.
"Sebelum aksi mahasiswa telah mengajukan surat audiensi dua kali atas nama Sema Universitas namun WR 3 menolaknya dengan alasan Pekanbaru sedang memasuki zona merah Covid-19," kata Dewi Sari, yang baru diberhentikan Rektor sebagai Ketua Senat Mahasiswa setelah ia ikut menuntut keringanan UKT.
"Segala niat baik kami tidak diindahkan oleh pimpinan maka dari itu kami melakukan aksi di gedung rektorat.” kata Dewi Sari dalam rilisnya kepada Riaumandiri.id, Kamis (2/7/2020).
Sementara itu, Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin saat dihubungi untuk konfirmasi masalah tersebut, belum merespons panggilan dari awak media.