AS Naikkan Imbalan Jadi Rp142 M untuk Bantu Tangkap Pemimpin ISIS
RIAUMANDIRI.ID, WASHINGTON DC – Amerika Serikat menaikkan imbalan menjadi US$10 juta atau sekitar Rp142 miliar bagi siapa saja yang membantu penangkapan pemimpin ISIS, Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli.
Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli alias Hajji Abdallah menjadi pemimpin baru ISIS setelah kematian Abu Bakar Al-Baghdadi. Baghdadi tewas dalam operasi militer AS di Suriah pada Oktober lalu.
"Imbalan ini adalah momen penting dalam perjuangan kami melawan ISIS di seluruh dunia. Ketika ISIS dikalahkan di medan perang, kami bertekad untuk mengidentifikasi dan menemukan para pemimpin kelompok sehingga koalisi global dari negara-negara yang berjuang mengalahkan ISIS dapat terus menghancurkan sisa-sisa ISIS dan menggagalkan ambisi globalnya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Rabu (24/6) seperti dilansir dari CNBC.
AS sebelumnya menawarkan imbalan senilai US$5 juta atau sekitar Rp71 miliar untuk menangkap Al-Mawli sebelum ia diidentifikasi sebagai penerus Baghdadi.
Lahir pada 1976, Hajji Abdallah adalah seorang sarjana hukum Islam yang mengeluarkan fatwa pembenaran penganiayaan terhadap minoritas Yazidi. Fatwa itu dinilai PBB sebagai aksi genosida.
Seperti dikutip dari AFP, para jihadis membunuh ribuan Yazidi yang masih mempraktikkan agama kuno, mereka juga menculik dan memperbudak ribuan wanita dan anak gadis saat mereka mengamuk di Timur Tengah.
Al-Mawli lahir di kota Mosul, Irak dari keluarga Turkmenistan. Hal ini membuatnya menjadi salah satu dari sedikit orang non-Arab yang naik pangkat di Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS
Pada puncaknya, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah serta menarik sukarelawan dari Barat.
Benteng pertahanan ISIS telah dihancurkan, namun kelompok ini tetap melakukan serangan mengerikan di seluruh dunia termasuk di Afghanistan dan Afrika Barat.