Jazilul Fawaid Kritik Mahalnya Biaya Rapid Test
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengkritik mahalnya biaya rapid test.
Politisi PKB ini meminta instutusi yang terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 untuk memperhatikan masalah tersebut.
“Masyarakat sekarang berada dalam kondisi susah, jangan dibebani lagi dengan biaya-biaya yang lain,” ujar Jazilul Fawaid kepada wartawan, di komplek Parlemen, Senayan, Rabu (26/6/2020).
Pria yang akrab dipanggil Guz Jazil itu heran, pemerintah memberi bantuan sembako kepada masyarakat pada masa PSBB, namun dalam masalah rapid test, masyarakat malah dikenai biaya.
Dia meminta agar pemerintah menghitung kembali skema rapid test kepada masyarakat. “Seharusnya disediakan dengan cara yang murah,” tuturnya.
Biaya murah bisa saja sebab dirinya mendengar bangsa ini sudah bisa membikin produk sendiri.
“Saya dengar produk dalam negeri sudah ditemukan. Mestinya kan murah itu,” ungkapnya.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengatakan perlu adanya sosialisasi dalam kegiatan rapid test.
Petugas yang berada di lapangan diharap mengetahui mana orang yang mampu atau tidak membayar rapid test. “Bila tidak mampu ada kualifikasinya,” ucapnya.
Intinya, ditegaskan dia, jangan lagi masyarakat yang sudah susah ditambah bebannya. Biaya rapid test dikatakan bisa buat belanja masyarakat kecil untuk hidup setengah bulan. Dirinya sepakat rapid test digelar namun dengan biaya yang murah.
“Caranya ya beri subsidi bagi masyarakat kecil. Misalnya rapid test digelar di Puskesmas, maka Puskesmas itu mendapat subsidi,” tambahnya.
Reporter: Syafril Amir