Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Tim Kukerta Unri Ciptakan Wastafel Portable Tuas Kaki
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 di Riau dan untuk memutus mata rantai penyebarannya, Tim Relawan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri), berinisiatif dengan menciptakan wastafel portable berbahan pipa dan memiliki tuas di bawahnya, pedal atau tuas kaki.
Tim Kukerta yang beranggotakan Ridho Oktafryadi (FKIP), Isak Irvandow (FKIP), Maharani (FKIP), Sylvia Maylista (FEB), dan Nindya Dwi Astuti (FEB), menginiasi wastafel ini setelah mengadakan penelitian di beberapa tempat di Pekanbaru tidak tersedia wastafel.
Menurut Ridho, ironisnya di tengah situasi pandemi, tim tidak menemukan adanya wastafel di lingkungan sekitar Kelurahan Pulau Karam, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Dan langkah membuat wastafel tersebut, sebagai salah satu langkah mencegah virus corona yang sangat meresahkan di seluruh dunia, termasuk di Pekanbaru.
“Wabah Covid -19 menjadi perbincangan hebat di seluruh di dunia beberapa bulan terakhir. Provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang terdampak virus corona. Ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah kasus positif dan meningkatnya jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” Ridho, Selasa (23/6/2020).
"Kami membuat aksi nyata dalam memutuskan mata rantai penularan Covid-19 ini, yaitu dengan cara menciptakan wastafel dengan sistem pedal atau tuas kaki. Tujuannya agar pada saat cuci tangan atau setelah cuci tangan tidak perlu menyentuh apapun lagi,” ungkap Ridho.
Hal yang sama juga disampaikan Sylvia. Ia berharap dengan adanya wastafel portable yang mereka desain seperti ini dapat mencegah kita dari penularan Covid-19 yang sangat mematikan ini.
"Wastafel portable ini dibuat menggunakan pipa yang disambungkan, lalu kemudian diberikan pedal di bawahnya sehingga memudahkan orang dalam mengaplikasikan wastafel portable ini," ujar Sylvia.
Wastafel yang dibuat oleh tim Kukerta Unri ini, katanya, terinspirasi dari sebuah video tentang bakteri yang menempel di putaran keran air.
“Jadi tim kami memikirkan bagaimana jika buat wastafel tapi tidak perlu memegang kerannya lagi, ya seperti itulah kira-kira. Intinya tetap waspada, selalu patuhi protokol kesehatan agar kita bisa meminimalisir penularan Covid-19 karena kita tidak tahu apakah kita yang menularkan ataukah kita yang tertular. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujarnya.
Reporter: Nurmadi