Lebah Sialang Menghilang
BANDAR PETALANGAN (HR)-Madu lebah asli, sejatinya menjadi khasanah suku Petalangan yang dapat ditemui di hutan-hutan yang masih asri. Namun amat disayangkan tatkala banyak perusahaan berinvestasi di kawasan Petalangan, membuat habitat lebah terusik, bahkan kini menghilang entah kemana.
Dulunya aktivitas memanjat pokok sialang atau lazim disebut menumbai adalah prosesi memanen madu lebah asli yang merupakan salah satu kearifan lokal atau mata pencaharian masyarakat lokal .
"Sebelum perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun HPHTI masuk kesini, madu lebah sialang amat gampang dijumpai.
Sehingga kegiatan memanen madu sialang ini salah satu tradisi yang kini sulit ditemui lagi di kawasan Petalangan ini," tutur Tokoh Adat Suku Petalangan yang bergelar Penghulu Mudo Lubuk Keranji, Samsi MS, Senin (6/4).
Konon, sebelum perusahaan membuka lahan perkebunan yang otomatis membabat habitat dan ekosistem lebah sialang berupa pokok kayu sialang nan menjulang tinggi ini, saban musim madu jagan atau juragan pemanjat sialang ini berhasil mengumpulkan madu asli ratusan ton hingga ribuan hanya satu pokok sialang tempat lebah bersarang. Namun, sekarang ini jangan kan ratusan ton, belasan kilo gram saja, jagan amat susah mengumpulkan madu sialang ini.
"Selain pokok madu sialang ini telah dirusak oleh perusahaan hingga lebah-lebah enggan bersarang di pokok kayu lainnya, madu lebah sekarang ini pun secara kualitas amat jauh berbeda dengan madu sialang dulunya," jelas Enghulu Mudo.
Musa, sang jagan yang menggantungkan hidup dari hasil panen madu lebah sialang ini, terpaksa banting stir jika ingin dapur tetap mengepul. Ia amat merasakan dampak kehilangan pundi-pundi rupiah dari hasil panen madu lebah sialang ini.
"Dulunya, sebelum perusahaan masuk disini, pekerjaan tetap saya adalah memanjat pokok sialang dan mengumpulkan madu lebah asli dari sarang-sarang lebah yang banyak dijumpai.
Sudah tak terhitung lagi, berapa pokok sialang yang telah dipanjat dan ribuan sarang lebah yang diambil. Sarang lebah yang mengandung madu asli itu lah yang memberikan nafkah bagi keluarga saya," ujarnya.
Kini, Musa dan jagan lebah lainnya mesti bergelut dengan aktivitas lainnya. Karena, memanjat sialang sudah tak bisa diandalkan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meski, kadang-kadang tatkala ia merindukan aroma madu yang khas, rindu akan gemuruh suara lebah hingga sengatannya, ia dan kawan-kawan tetap berburu memanjat pokok sialang, walau hasilnya tak lagi memuaskan. (zol)