P2MI: MSG Aman Dikonsumsi dengan Pemakaian Secukupnya
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketua Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI) Albert Dinata mengatakan, MSG (Monosodium Glutamat) sebagai bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan adalah tidak benar.
Menurut Albert, berdasarkan fakta-fakta ilmiah dan regulasi terkait keamanan pangan, MCG dimasukkan sebagai Bahan Tambahan Pangan yang Aman dikonsumsi dengan pemakaian secukupnya dan tidak menyebabkan dampak buruk/berbahaya lainnya bagi kesehatan manusia.
"MSG sebagai Bahan Tambahan Pangan juga sudah mendapat izin edar dari BPOM," ujar Albert dalam keterangan tertulis melalui email yang diterima Riaumandiri.id, Senin (15/6/2020).
Dikatakan Albert, hal itu disampaikannya menanggapi berita yang ditayangkan Riaumandiri.id dengan judul, “6 Jenis Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Wabah Corona.”
Dalam artikel tersebut tertulis: MSG dapat menyebabkan stress terhadap kelenjar limpa dan timus yang memiliki peran penting dalam kelancaran system imun.
Selanjutnya Albert juga menyampaikan fakta-fakta lain tentang MSG, seperti, MSG terbuat dari tetes tebu bukan zat kimia (sintetik) atau zat aditif dan MSG dibuat melalui proses fermentasi. Kemudian, kandungan zat dalam MSG ada 3 yaitu: asam glutamat 78%, natrium 12% dan air 10%. Sebagai zat utama adalah asam glutamat yang merupakan asam amino yang tidak berbeda dengan asam glutamat yang terkandung dalam makanan sehari-hari seperti, tomat, susu, keju dsb.
"MSG mudah larut dan dapat dimetabolisme dengan baik dalam tubuh. MSG sudah diakui keamanannya oleh beberapa badan dunia yang berkompeten dalam bidang makanan seperti, JECFA (terdiri dari FAO dan WHO), FDA dan juga oleh Kementerian Kesehatan serta BPOM RI," jelas Albert.