Kemhub Kaji Ulang Proyek Kereta Api Batam
Batam (HR)- Kementerian Perhubungan mengaji ulang proyek pengadaan kereta api di Kota Batam, Kepulauan Riau, disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan warga kota. Hal ini dikatakan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dwi Djoko Wiwoho.
Kementerian Perhubungan menyerahkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk memutuskan alat transportasi massal yang tepat untuk kota industri, apakah kereta api listrik ringan atau monorel.
"Mana efisien, masih dikaji. Nanti nanti tergantung Dirjen Perkeretaapian," kata Djoko di Batam, Senin.
Awalnya pemerintah akan membangun monorel, tapi ternyata konstruksi monorel tidak cocok untuk daerah dengan kontur menanjak. Dan sekarang masih dihitung mana yang paling cocok untuk Batam.
Dirjen Perkeretaapian sempat meminta BP mengubah rencana membangun monorel dengan kereta api ringan atau mobil gandeng.
Saat mengunjungi kantor media di Batam, Kepala BP Kawasan Batam Mustafa Widjaya mengatakan pihaknya masih mempelajari alat transportasi massal yang tepat.
"Hanya saja, Dirjen minta kereta ringan. Jangan monerel. Ini masih kami diskusikan dan sekarang masih dibahas Dirjen," kata dia.
Apa pun keputusannya, kereta ringan, monorel atau bus gandeng, Mustofa memastikan pihaknya tetap akan membangun alat transportasi massal.
Selain untuk mempermudah distribusi barang industri di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) itu, alat transportasi juga dibutuhkan untuk menyangkut pekerja dan warga kota.
Pengadaan transportasi massal diharapkan dapat mengurai kemacetan. Apalagi, kini kendaraan industri dan kendaraan pribadi berbaur di jalan yang sama.
"Sekarang sudah mulai macet. Kontainer juga menjadi lebih lambat. Kalau dulu bisa 40 km per jam, sekarang paling 20 km per jam. Dari Mukakuning ke Bandara, sudah satu jam, dulu, 30 menit," kata Mustofa.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pemerintah telah menyusun tiga strategi untuk mengantisipasi dan menangani kemacetan di kota industri itu yaitu memperbanyak transportasi umum, membangun jembatan layang dan menjalankan kereta api atau monorel.
Ketiga strategi itu dijalankan bersama pemerintah pusat dan Badan Pengusahaan KPBPB Batam. (ant/ivi)