Insan Pariwisata Bukittinggi Gelar Simulasi Promo Tour New Normal
RIAUMANDIRI.ID, BUKITTINGGI - Penerapan masa New Normal oleh pemerintah disambut baik oleh Insan Pariwisata Bukittinggi. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 dunia pariwisata sangat terpukul dan vakum dari kegiatan kepariwisataan.
Untuk menggiatkan kembali kepariwisataan di Kota Bukittinggi, Insan Pariwisata Bukittinggi mengelar kegiatan Simulasi Promo Tour New Normal, Selasa (9/6/2020) dengan mengunjungi objek wisata andalan di Sumbar. Di antaranya, objek wisata Lembah Harau di Kabupaten 50 Kota, Istano Basa Pagaruyuang dan Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar serta Pusat Dokumentasi dan Informaai Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) serta Home Industry Canting Buana Kreatif, Dairy Farm produk olahan dari susu sapi di Padang Panjang.
Kunjungan Insan Pariwisata Bukittinggi di Kabupaten Tanah Datar disambut Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar, Abdul Hakim. Kunjungan di Kota Padang Panjang juga disambut Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Maiharman. Sedangkan kunjungan di Kabupaten 50 Kota disambut Kasi Promosi Novi Rita dan Kasi Kerjasama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten 50 Kota.
Tidak hanya itu, Insan Pariwisata Bukittinggi juga mengunjungi Rumah Makan Pondok Flora di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar dan Rumah Makan Baramas di Kota Padang Panjang yang merupakan mitra Insan Pariwisata Bukittinggi.
Selama mengikuti tour, semua peserta menerapkan protap kesehatan Covid-19 seperti, memakai masker menjaga jarak, selalu mencuci tangan, bahkan bus pembawa rombongan diisi 50 persen.
Hal yang sama juga telah dilakukan oleh pengelola objek wisata, misalnya di Lembah Harau, pengunjung diwajibkan pakai masker, di pintu masuk petugas memeriksa suhu pengunjung dan menyediakan alat pencuci tangan.
Koordinator Insan Pariwisata Bukittinggi, Hendri mengatakan, Simulasi Promo Tour New Normal Insan Pariwisata Bukittinggi diikuti oleh beberapa asosiasi antara lain Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (APPSI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB).
Menurutnya, dilaksanakan tour tersebut dilatarbelakangi telah keluarnya Kota Bukittinggi dari PSBB menuju New Normal yang ditandai dengan dibukanya kembali sejumlah objek wisata, hotel dan restoran di Bukittinggi.
"Untuk mem-follow up kebijakan pemerintah itu, kami dari Insan Pariwisata Bukittinggi mempunyai ide untuk mengekspos objek wisata andalan di Sumbar seperti Lembah Harau dan Istano Pagaruyuang dan Kota Padang Panjang. Alhamdulillah kehadiran kita di ketiga objek wisata itu mendapat respon yang baik dari Dinas Pariwisata setempat," kata Hendri yang juga menjabat di Humas DPD HPI Provinsi Sumbar.
Ia menambahkan, di masa New Normal Covid-19 itu, pelan-pelan dunia pariwisata di Sumbar harus bangkit kembali dari keterpurukan dengan mematuhi seluruh protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Bukittinggi H. Syafril dari Komisi II menyambut baik kegiatan tour tersebut. Sebab, kegiatan dunia pariwisata di Bukittinggi tidak dapat berdiri sendiri dan harus bekerjasama dengan daerah lain.
"Pemberlakuan protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat, sebab pendapatan PAD terbesar Kota Bukittinggi berasal dari dunia pariwisata," ungkap Syafril.
Dari pengamatannya ketika mengunjungi objek wisata yang telah dikunjungi, Syafril melihat pengelola telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sebelum masuk objek wisata.
"Kita melihat semua objek wisata yang kita kunjungi telah menerapkan protap New Normal, mudah-mudahan kedepannya pariwisata di Sumbar mampu bangkit dari keterpurukan," ungkapnya.
Reporter: Yursil