Kematian George Floyd, Beyonce: Kami Hancur, Saya Putus Asa dengan Rasisme di AS
RIAUMANDIRI.ID, WHASHINGTON DC – Penyanyi kenamaan Beyonce Knowles buka suara terkait demo menuntut keadilan atas kematian warga kulit hitam, George Floyd oleh aparat kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Dalam unggahan video di akun Instagram, Beyonce menuntut keadilan atas kematian Floyd. Tak hanya itu, peraih Grammy Awards itu juga mengaku jijik dan sedih dengan perlakuan yang diterima Floyd.
"Kami hancur dan jijik. Kita tidak bisa menormalkan rasa sakit ini," tulisnya.
"Saya tidak hanya berbicara kepada orang kulit berwarna. Jika kamu putih, hitam, coklat, dan apa pun di antara keduanya, saya yakin kamu merasa putus asa dengan rasisme yang terjadi di Amerika sekarang," ujarnya.
Istri Jay-Z ini juga menyerukan agar tidak ada lagi tindakan rasisme terhadap warga kulit hitam di AS.
"Tidak ada lagi tindakan pembunuhan manusia yang tidak masuk akal. Tidak ada lagi anggapan orang kulit berwarna yang dianggap lebih rendah dari manusia. Kita tidak bisa lagi berpaling. George adalah seluruh keluarga dan bagian dari kemanusiaan kita. Dia adalah keluarga kita karena dia adalah sesama warga Amerika," ujarnya.
Beyonce menilai sejauh ini ada banyak pembunuhan tanpa keadilan terhadap para pelaku.
"Sudah terlalu sering kita menyaksikan pembunuhan kejam dan tidak ada konsekuensi (untuk pelaku). Ya seseorang telah dituntut, tetapi keadilan masih jauh tercapai," ujarnya menambahkan.
Tak lupa di akhir video Beyonce mengajak para fans untuk mengunjungi laman situs web untuk menandatangani dukungan atas kasus yang menewaskan Floyd.
George Floyd pekan lalu ditangkap oleh polisi Minneapolis dan tewas setelah dijatuhkan ke tanah kemudian lehernya dijepit menggunakan lutut. Rekaman video yang beredar menunjukkan leher Floyd ditekan oleh petugas kepolisian Derek Chauvin selama 8 menit 46 detik.
Chauvin dan ketiga rekannya kemudian dipecat dan didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga oleh departemen kehakiman.