Terungkap! Perusuh di AS Bertato Peta Indonesia Pria Kelahiran Jawa

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI memastikan pria bertato pulau Indonesia yang ikut dalam kerusuhan di Amerika bukanlah WNI. Netizen terlanjur geram dan pelaku pun menyesal ikut terprovokasi.
Buntut dari kematian George Floyd, pecah kerusuhan di berbagai kota di Amerika, salah satunya di Philadelphia. Dari foto yang beredar, tampak seorang pelaku rusuh dengan tato kepulauan Indonesia.
Netizen pun geram dan mencarinya di media sosial. Belakangan Kemlu memastikan pelaku sudah bukan WNI.
"Dari informasi yang dihimpun, yang bersangkutan warga negara AS," ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah saat dimintai konfirmasi, Senin (1/6/2020).
Netizen memang sakti, akun medsos pria tersebut terlacak. Jadilah dia bulan-bulanan netizen julid.
Foto via akun Facebook Tom Kelly IV
Atas omelan tersebut, pria bernama Rainey A Backues ini menyatakan penyesalannya. Menurutnya dia terbawa suasana dan ikutan marah seperti massa yang ada di Philadelpia.
"Sekarang saya menyesal bahwa kemarahan dan tindakan spontan saya dengan tidak berdiam diri, dengan cepat menjadi gerakan merusak properti," kata dia dalam akun Instagramnya, @rainsford********.
Dia menjelaskan lahir di Jawa, tapi sudah dinaturalisasi menjadi WN Amerika Serikat. Dia meminta maaf kepada semua pihak.
Postingannya mendapat 1.118 komentar. Kebanyakan netizen dari Indonesia dan Amerika mengkritik perbuatannya dan memention kepolisian Philadelpia.
"Malu-malu in Indonesia lu brow," kata @joseph*****.
"I dont mind that you protesting about injustice that happened in this country, but please DO NOT DESTROY the local business," kata @ugetz_pure*****.
Berita Lainnya
- 14 Warga Pakistan Tewas
- Innalillahi, WNI Bekerja Sebagai Perawat di Kuwait Meninggal Setelah Positif Corona
- Tempat Pipis Paling Berbahaya DiJepang
- Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Israel-Hamas Dikabarkan Jumat Ini
- Setelah Bunuh 4 Orang Biksu, Kini Gereja Suci di Ukraina Dihancurkan Rusia
- PM Pakistan Imran Khan Dilengserkan dari Jabatannya Gegara Tak Becus Urus Ekonomi