Di Acara Halal Bi Halal PKS Riau, Sohibul Sampaikan 3 Kebiasaan Baru Kader di Era New Normal
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pengurus DPW PKS Riau menggelar Halal Bi Halal dengan tajuk Silaturahim Syawal 1441 H DPW PKS Riau. Kegiatan ini diadakan secara online melalui video conference zoom dan live streaming melalui chanel PKS TV Riau serta akun Facebook PKS Riau, Ahad (31/5/2020).
Acara yang menghadirkan Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman ini diikuti oleh seluruh struktur pengurus PKS dari mulai tingkat DPW, DPD, DPC, DPRa, kader hingga simpatisan PKS se-Provinsi Riau.
Selain itu acara ini juga diikuti oleh anggota DPR RI dari PKS Dapil Riau Syahrul Aidi Maazat dan Chairul Anwar, seluruh anggota DPRD Provinsi Riau Fraksi PKS dan anggota DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PKS Riau se-Riau.
Ketua Umum DPW PKS Riau Hendry Munief dalam sambutannya mengatakan, acara tersebut adalah agenda rutin yang digelar setiap tahunnya, tapi kali ini dengan format yang berbeda. Namun ia menyebut hal itu tidak mengurangi esensi makna silaturahim, yaitu menyatunya hati dan ukhuwah di antara kader PKS dan umat. Sesuai dengan firman Allah SWT di surah Al-Anfal ayat 63.
Politisi yang berlatar belakang pengusaha itu juga mengimbau seluruh kader PKS agar selalu menyuarakan dan berpijak kepada kebenaran dalam kondisi apapun. Membangun dan menjadi perajut kebaikan untuk siapapun, baik yang di dalam PKS maupun yang di luar PKS.
“Satu hal yang sering saya sampaikan kepada kader PKS Riau, bahwa ‘Jika kita mempunyai niat yang baik, kemudian dilakukan dengan cara yang baik, maka Allah akan pertemukan kita dengan orang-orang baik’,” pungkas lulusan Universitas Padjajaran itu dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.id, Senin (1/6/2020).
Sementara, Presiden PKS Mohammad Sohubul Iman melalui video conference mengajak kader PKS untuk untuk terus meningkatkan kebiasaan positif di masa-masa pandemi Covid-19 ini, dan tidak menghilangkannya jika wabah Covid-19 berakhir ataupun di masa new normal.
Apa saja yang menjadi New normal bagi kita ?, yang pertama adalah agar selalu mempertahankan dan meningkatkan ibadah, kebiasaan olahraga dan sebagainya.
Kedua, yaitu kesadaran dan keinginan motivasi kita untuk hidup mandiri memenuhi kebutuhan sendiri.
“Program ketahanan pangan ‘Ayo Menanam Bersama PKS’ yang dipelopori PKS Riau merupakan contoh kebiasaan baru yang positif dan harus dijadikan hobi. Bagimana kita bisa memaksimalkan perkarangan rumah ataupun lahan kosong untuk membangun pertanian subsisten untuk kebutuhan sendiri. Syukur-syukur kebiasaan menanam nantinya bisa menjadi ladang pendapatan kita bahkan menjadi pengusaha dibidang pertanian,” pungkasnya.
Kebiasaan new normal yang ketiga yaitu kebiasaan melakukan pertemuan koordinasi lewat video conference seperti saat ini.
“Memang kita rindu untuk bertemu, tapi dalam kadar tertentu pertemuan lewat teknologi ini memudahkan kita dalam melakukan koordinasi, oleh karena itu ini tidak boleh dihilangkan. Jadi nanti kita akan menggabungkan rapat-rapat fisik untuk hal-hal yang memang perlu pembahasan yang sangat dalam, tetapi untuk sekedar koordinasi kita harus tetap memanfaatkan kebiasaan menggunakan pertemuan yang berbasis teknologi seperti,” jelasnya.
Mohammad Sohibul Iman juga menyampaikan bahwa ia mendapatkan testimoni dari Majelis Syuro (MS) PKS. Bahwa beliau (MS, red) sangat bersyukur dengan teknologi seperti sekarang, karena disetiap majelis pengajian rutin yang beliau adakan, dengan melalui live streaming ternyata penontonnya bisa puluhan ribu.
“Kemudian beliau (MS) membandingkan dengan pertemuan secara fisik di gedung, paling yang datang hanya 400-500 orang,” sebut Presiden PKS tersebut.
Dirinya juga mengatakan jika kebiasaan baru new normal tersebut jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi potensi yang luar biasa.
Di akhir acara, DPW PKS Riau me-launching program baru yaitu ‘Program Kebangkitan Ekonomi’ dengan mengusung tagar #SemuaBelanjaSemuaBerdaya, dengan Gerakan 1000 UMKM Riau Berdaya.