Soal Bendera Berlogo Palu Arit, Polisi Akhirnya Panggil Jajaran BEM FISIP Unhas
RIAUMANDIRI.ID, Makassar - Polisi memeriksa sejumlah pengurus BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) terkait kasus bendera Merah-Putih berlogo palu-arit. Polisi menyebut sembilan orang pengurus BEM telah dipanggil agar menghadap penyidik.
"Ada sembilan orang pengurus BEM yang akan kita dengar keterangannya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Heru, Sabtu (30/5/2020).
Agus mengatakan, bendera Merah-Putih berlogo palu-arit tersebut ditemukan pihak keamanan kampus di area FISIP Unhas. Alhasil, pemeriksaan keterangan juga difokuskan pada sejumlah pengurus BEM fakultas terkait.
"(Pemeriksaannya) terkait keberadaan bendera di TKP," terang Agus.
Sebelumnya, polisi lebih dulu memeriksa lima orang saksi, yakni dari pihak sekuriti kampus hingga Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan Unhas Profesor A Arsunan Arsin.
"Wakil Rektor inilah yang memerintahkan untuk diturunkan setelah mendapat laporan dari petugas keamanan kampus," kata Agus, Jumat (29/5).
Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono menaruh perhatian khusus terhadap kasus ini. Yudhiawan menyebut telah meminta penyidiknya mengejar pihak yang bertanggung jawab atas insiden bendera tersebut.
"Pokoknya saya perintahkan sidik sampai tuntas. Cari siapa paling bertanggung jawab di situ, kita tetapkan tersangka. Pokoknya dalam minggu ini sudah harus ada yang ditetapkan tersangka. Saya gitu saja petunjuk," tegas Yudhiawan, saat dihubungi terpisah (29/5).
Bendera Merah-Putih berlogo palu-arit ditemukan pihak keamanan di area Unhas pada April 2020. Setelah itu, pihak kampus meminta pihak keamanan agar menyerahkan bendera tersebut kepada pihak berwajib.
Pihak Unhas juga hingga saat ini masih menunggu penyelidikan polisi soal temuan bendera Merah-Putih berlogo palu-arit di dalam lingkungan kampus. Hingga saat ini penyelidikan masih terus dilakukan kepolisian.
"Kami menunggu selama sejak masuk laporan dan beredar di media massa kami tidak pernah dapat perkembangan. Tapi bisa dikonfirmasi dengan pihak berwajib, penyelidikan sudah dilanjutkan," kata Wakil Rektor Unhas Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Arsunan Arsin di Makassar, Rabu (27/5).