Jika Hujan, SMPN 33 Tergenang Banjir
PEKANBARU (HR)- SMPN 33 Pekanbaru di Jalan Sidorukun Ujung, Kecamatan Payung Sekaki, kerap kebanjiran jika hujan turun. Siswa sering tidak belajar jika banjir tiba.
"Kalau sudah banjir, para siswa dan guru mau tak mau pun berbasah-basahan, atau bertelanjang kaki masuk kelas. Karena dari halaman sekolah menuju kelas terendam air setinggi betis orang dewasa. Sehingga sangat mengganggu konsentrasi siswa dan guru," ujar Kepala SMPN 33 Pekanbaru, Hj Surya Suhersi, saat mengadukan hal ini pada anggota DPRD, akhir pekan kemarin.
Kasek ini juga menjelaskan, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas PU telah mencarikan solusi banjir, yaitu dengan membangun saluran drainase. Namun hingga saat ini tidak banyak membantu. Dampak dari genangan air tersebut terhadap lingkungan sekolah menjadi kurang sehat. Seperti halaman sekolah menjadi becek dan setelah genangan air kering, nyamuk menjadi lebih banyak.
Tidak itu saja, ruang kelas selain menjadi kotor, binatang berbisa seperti kala jengking, lipan atau kelabang kerap muncul usai banjir. "Parit saluran air yang dibangun PU sampai sekarang tak banyak membantu. Halaman sekolah lebih rendah nampaknya dari bangunan parit. Sekolah kita, masih dikelilingi semak belukar yang kadang-kadang binatang berbisa selalu masuk ke kelas setelah banjir kering," ungkapnya.
Dia berharap, Pemko Pekanbaru, melalui dinas terkait menggesa pembangunan pagar sekolah. Sebab, dengan adanya pagar sekolah, maka lingkungan sekolah akan dapat meminimalisir kondisi yang ada.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru daerah pemilihan (Dapil) Payung Sekaki, Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Kota Pekanbaru.
"Saya akan mencarikan solusi dan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Saya akan langsung jumpai Bina Marga," ujar Mulyadi.***