Semen Padang Targetkan Produksi 10,4 Juta Ton/Tahun
Bandarlampung (HR)- Perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, PT Semen Padang, menargetkan produksi sebanyak 10,4 juta ton semen per tahun.
"Saat ini, Semen Padang memproduksi semen sebanyak 6,5 juta ton per tahun dengan lima pabrik. Pada tahun 2016, satu pabrik lagi selesai dibangun dengan kapasitas produksi sebanyak tiga juta ton per tahun," kata Kepala Biro Humas PT Semen Padang Asdian, di Padang, Minggu (4/4).
Ia mengatakan bahwa produksi semen itu dipasok oleh pabrik Indarung II sebanyak 660.000 ton per tahun, Indarung III (660.000 ton), Indarung IV (1,620 juta ton), Indarung V (2,3 juta ton), dan CM Dumai (900 ribu ton).
Menurutnya, produksi semen sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera, Banten, dan sebagian Jawa Barat.
"Kebutuhan semen untuk Sumatera Barat sekitar 1,5 juta ton/tahun," katanya pula.
Distribusi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen lanjutnya, menggunakan kapal laut dan angkutan darat. Selain itu PT Semen Padang telah membangun packing plant atau pengemasan semen di beberapa daerah termasuk Lampung.
"Pada dasarnya kami siap melayani kebutuhan kon-sumen dengan ketersediaan produk, jaminan kualitas, dan harga bersaing," katanya pula.
Semen PCC ini memiliki banyak keunggulan, yakni lebih mudah dalam pengerjaan (workability), suhu beton (panas hidrasi) lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap serangan sulfat, lebih kedap air, dan permukaan acian lebih halus.
Keunggulan lain, adalah bahwa material tambahan pozzolan yang dipakai di PT Semen Padang adalah yang terbaik di Indonesia, PCC mempunyai kuat tekan yang setara dengan Semen Tipe 1, PCC dapat juga digunakan untuk konstruksi umum pada berbagai mutu beton seperti, perumahan, bangunan bertingkat, jembatan, jalan raya, landasan pacu pesawat udara, bendungan, bangunan irigasi, pembuatan komponen bahan bangunan, plesteran, acian dan lain-lain seperti halnya semen tipe 1.
Terkait kualitas, lanjutnya, produk PT Semen Padang tidak diragukan lagi. Perusahaan yang kini berusia 105 tahun itu, telah teruji dalam pembangunan berbagai landmark di berbagai kota di Indonesia, seperti Monumen Nasional (Monas) yang berdiri kokoh sebagai simbol ibukota negara, gedung Bursa Efek Indonesia, Jembatan Semanggi, Gedung MPR/DPR di Senayan, Hotel Indonesia di jantung Jakarta, Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang, Jembatan Barelang, simbol kejayaan Kota Batam, Monumen Tsunami Aceh, Bandara Kuala Namu Medan, Jembatan Kelok Sembilan di Sumbar, dan berbagai bangunan penting lainnya di negeri ini.. (ant/ivi)