RIAUMANDIRI.ID, BEKASI - Beredar surat yang berlabel organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) di Kecamatan Bekasi Timur yang berisikan meminta tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 1441 Hijriah.

Surat tersebut ditembuskan ke Ketua MPC PP Ariyes Budiman, Camat Bekasi Timur, Kapolsek Bekasi Timur dan Danramil Bekasi Timur.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo membenarkan hal tersebut. Pihaknya pun, kata Sutoyo, sudah melakukan pemanggilan terhadap Ormas tersebut.

"Iya, surat tembusannya ke Kapolsek segala macam, sudah saya minta ditarik lagi," kata Sutoyo ketika dihubungi, Selasa (12/5/2020).

Surat permintaan THR itu ditandatangani oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, M Fahrul dan Anjas Asmara selaku sekertaris.

Dia mengaku tidak tahu namanya dipakai sebagai tembusan untuk meminta uang THR tersebut.

"Sudah saya panggil, apalagi pakai tembusan saya," kata Sutoyo.

Ketika memenuhi panggilan, Ormas PP akan kembali menarik semua surat yang bernarasikan meminta uang THR itu.

Itu semua sudah tertuang dalam surat pernyataan untuk tidak lagi mengirim surat-surat permintaan THR ke masyarakat maupun ke perusahaan. Terlebih lagi, di surat yang beredar itu ada sejumlah nama pejabat.

"Sudah diperintahkan dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi, dan memohon maaf karena memasukan nama-nama pejabat tembusan pejabat tanpa izin," ungkap Sutoyo.

Walaupun tak ada larangan bagi Ormas meminta THR kepada sejumlah pihak, tetapi bila ada warga dan perusahaan yang keberatan adanya praktik tersebut bisa langsung melapor. "Kalau ada laporan bisa (ditindaklanjuti), misalnya masyarakat resah karena ada permintaan uang THR ini, silakan saja melapor," jelas Sutoyo.

Sementara, ketika Okezone mengkonfirmasi ke salah satu pengurus PP di Kota Bekasi belum ada jawaban. Hingga berita ini diterbitkan Okezone masih menunggu konfirmasi terkait permintaan THR tersebut.

Sumber : Okezone

Editor : Nandra F Piliang